Surabaya, BeritaTkp.com – Banyaknya bermunculan media di jagat jurnalis, menjadikan persaingan yang sangat ketat di dunia jurnalistik. Tak banyak wartawan yang hanya mengandalkan Pers Card sebagai ajang gaya, biar di segani atau di takuti di luar sana. Kalau seperti ini siapa yang di rugikan…..??
Tugas seorang jurnalis pasti tidak asing lagi di kalangan teman – teman wartawan, menulis itu tugas yang utama, “jangan mengaku jurnalis kalau belum tunjukan karya tulismu”. Jadilah seorang jurnalis yang professional, jangan hanya membanggakan pers card saja, apalagi memanfaatkan tulisa teman untuk kepentingan pribadi.
Jagalah nama baik seorang Wartawan, jangan tunjukan sifat arogansimu pada masyarakat luar. Jadilah pendamping masyarakat untuk mengungkap kasus, tunjukan profesionalisme sebagai seorang wartawan sejati, jangan hanya membuat pers card kemudian di simpan di dalam saku, kemudian di gunakan sebagai ajang pamer kebanggaan dan gagah – gagahan saja, tapi tunjukan karya tulismu.
Biarpun kartu pers cardnya di pancangkan di dada, maupun di kepala, tetap saja wartawan tidak jelas yang tidak tau arah, karena tidak tau tugas wartawan sebenarnya. Untuk menjadi seorang insan pers saat ini memang mudah tadak perlu sekolah yang tinggi, cukup lulusan setingkat SD tidak tamat saja bisa jadi wartawan, padahal sebelum ada kebebasan pers orang menjadi wartawan harus berpendidikan Sarjana maupun Diplomat. Setelah adanya kebebasan pers dunia media semakin mudah untuk mendirikan sebuah media tabloid Koran majalah dan lain – lain.
Dengan undang N0.40 tentang Pers, dunia jurnalistik semakin prihatin dan menunjukkan eksistensinya. Sebagai control social di kalangan masyarakat harus banyak membantu memberikan berbagai informasi dalam pembenahan pengungkapan berbagai peristiwa yang diterbitkan melalui sentuhan sebuah karya penulisan yang handal, berdasarkan pada pengumpulan fakta di lapangan atau bukti ontektik temuan. Seorang insan Pers memberikan sesuatu, yang bersifat membangun negeri tercinta ini. (Red)