Tulungagung, BeritaTKP – Pemburu Cacing di kawasan Wisata Kuliner Pinka tepatnya di Kali Ngrowo Tulungagung menjadi tempat mengais rejeki demi memenuhi kebutuhan keluarga.

Kurang lebih sekitar 15 orang terlihat berendam dalam air di Kali Ngrowo dan terlihat antusias sekali saat mencari cacing.

Gusnanto (57) Warga RT 01/03 Desa Tanjungsari Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung mengaku, pekerjaan mencari cacing sudah dilakukan kurang lebih 10 tahun dan merasakan keberkahanya, teknik mengambil Cacing di Kali Ngrowo, yaitu dengan berendamkan tubuh ke dalam air sampai ke leher sambil mengukur debet air, apabila terlalu dalam tidak dilanjutkan, dengan membawa serok dari jaring yang sudah dirubah lalu ditarik bersama lumpur kemudian dimasukan ke ember besar yang di isi dengan kain halus, disaring kembali dan dibilas dengan air agar Cacing tersebut kelihatan bersih .

Waktu mencari Cacing dimulai sekitar pukul 8.00 WIB pagi sampai pukul 11.30 WIB siang memang dari segi kesehatan kurang baik sebagian pemburu cacing mengaku pernah merasakan gatal gatal di sekujur tubuh akibat terlalu lama berendam di air Namun demi kebutuhan keluarga tetap semangat menekuni pekerjaan ini.

Menurut Gusnanto, bahwa dirinya sebelum melakoni sebagai pencari Cacing, dulunya menjadi buruh harian pemanen ikan di kampungnya namun saat ini ia merasa bersyukur walaupun kadang kadang dalam mencari cacing belum tentu dapat banyak ” Ya, namanya mengais riski kadang dapat banyak kadang sedikit dak pasti.”

Permintaan Cacing di Tulungagung cukup tinggi karena selain untuk pakan anak ikan gurame juga untuk pakan anak ikan cupang dan Koi.

Harga cacing bersaing, pasalnya di Tulungagung sudah banyak kiriman cacing dari daerah lain sehingga harga disini lambat naik ” Rata rata perhari hanya mendapat 10 kaleng cacing saja, satu kalengnya di beli seharga 10 Ribu Rupiah, itupun kalau harga bagus, pas harga cacing turun nggak sampai segitu, terus terang kalau dapat 10 kaleng Cacing, kita hanya menjual lima kaleng saja, sisanya yang lima kaleng dipakai untuk pakan anak ikan koi milik kita sendiri,” tutupnya.(Dlg)