Surabaya, BeritaTKP.Com – Pada tahun 2017 sekitar 9 ribu lebih TKI dari Jawa Timur bermasalah. Dari 9 ribu itu, sebanyak 3.800 TKI yang bekerja di Malaysia dan sisanya TKI di Arab Saudi, dan mereka akan dipulangkan ke Indonesia dan Pemprov Jawa Timur akan memfasilitasi mereka tiba ke daerah asalnya.
Dari 3.800 TKI bermasalah dari Malaysia, kebanyakan mereka berasal dari daerah Madura dan tapal kuda (Pasuruan hingga Banyuwangi). Kata Setiajit, saat di Malaysia, mereka bekerja di sektor perkebunan, tenaga kasar proyek pembangunan (infrastruktur). Kebanyakan, mereka bekerja tidak dilengkapi dengan dokumen resmi alias illegal.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur Setiajit mengujarkan “Tahun ini TKI yang dipulangkan dari Malaysia ada 3.800 orang. Sampai hari ini, yang sudah dipulangkan 1.720 TKI, Pekerjaan seperti tukang batu (kuli), perkebunan, masih membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia. Mereka juga menampung tenaga kerja illegal, karena gajinya tidak standar. Jadi, tidak semata-mata menyalahkan orang kita,” ujarnya.
Selain TKI bermasalah di Malaysia, ada 60 ribu TKI bermasalah se Indonesia yang ada di Arab Saudi. Dari jumlah tersebut, sekitar 11 ribu TKI berasal dari Jawa Timur, dan sebagian besar mereka berasal dari wilayah Madura dan daerah tapal kuda “Ada sekitar 11 ribu TKI dari Jawa Timur yang mendapatkan amnesti (pengampunan) dan dipulangkan ke Indonesia,” imbuhnya.
Langkah yang dilakukan Disnakertrans Jatim untuk TKI yang sudah kembali, yakni memfasilitasi hingga mengantarkan pekerja itu kembali ke kampung asalnya. “Ketika sampai di bandara atau pelabuhan di Surabaya, baru kami dari provinsi mengantarkan hingga ke daerah kabupaten/kota asalnya,” ujarnya.
Ia juga berharap, masyarakat Jawa Timur tetap prosedural menjadi TKI. Pihaknya juga akan bekerjasama dengan BNP2TKI serta kantor imigrasi, untuk melakukan pengawasan terhadap paspor, serta orang-orang yang akan berangkat ke Arab Saudi dan dikhawatirkan akan menjadi TKI illegal. @red