Surabaya,BeritaTKP.Com – Menjelang Lebaran pastilah banyak masyarakat pulang Kampung Halaman istilah populernya Mudik, hal tersebut telah menjadi perhatian pemerintah dalam melayani dan memberi kemudahan serta memudahkan beban masyarakat yang akan mudik tanpa mengeluarkan biaya dengan program Mudik Gratis yang di selenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan APBD tahun anggaran 2017.
Mudik Gratis yang di selenggarakan Pemerintah meliputi Bus,Kereta Api, dan Kapal Laut, namun sayang tujuan Baik Pemerintah untuk melayani dan memberikan yang terbaik bertolak belakang dengan tata cara pengelolaan di lapangan seperti yang terjadi di wilayah Daop 8 Surabaya di Stasiun Semut pada saat antrian pengambilan nomor antrian saja warga harus rela mengantri mulai jam 12.00 wib tengah malam antrian mencapai ratusan orang ada yang datang jam 1 dini hari ada juga datang jam 2 dini hari, Wawan warga Manukan Madya sudah Dua hari ini mengantri ” sata sudah Dua hari ini mas mengantri,kemarin saya datang jam 2 duni hari untuk mengambil nomor antrian dapat nomor antrian 98 namun saat saya sampai di depan loket tiket petugasnya bilang wah maaf persediaan karcis hari ini sudah habis , saya akhirnya pulang dengan kecewa dan hari ini saya kembali mengantri mulai jam 12.00 supaya dapat karcis mas” beber Wawan dengan nada sangat kecewa .
Banyak yang mengalami hal serupa dengan wawan , Endang warga Peneleh yang antri mulai jam 1 dini hari antri ber jam – jan hanya memperoleh kekecewaan dia dapat nomor antrian no 93 namun untuk mengambil tiket Eehh ternyata tiket yang tersedia sudah habis endang pun pukang dengan hati yang dongkol, Pihak Stasiun Semut melalui Kepala Stasiun Semut Aris ketika di temui Wartawan BeritaTKP (19 – 06 – 2017 ) jam 03.30 dini hari di ruang kerjanya mengatakan ” memang masyarakat sangat antusias maka mulai tanggal 16 hari jumat kemarin sudah di berkakukan ambil nomor antrian dulu setelah dapat nomor antrian barulah bisa ambil tiket dan satu sntruan di batasi dengan maksimal 8 penumpang dalam satu hari pihak Stasiun hanya menyediakan 200 penumpang , ya mau gimana lagi mas , penumpangnya yang over load” ujar Aris. Padahal pada Hari Minggu jumlah tempat duduk untuk Tanggak 24 hanya tersisa 420 kursi dan jam berangkat 05.00 pagi Pengaturan yang kurang tepat jelas membingungkan dan membuat kecewa masyarakat karena warga atau masyarakat mengetahui setelah di deoan loket hal itu tidak di jelaskan petugas kepada calon penumpang Mudik Gratis petugas hanya mengatur antrian tanpa memberi arahan .@Nur A.