Pelajar SMP di Surabaya Diharuskan Berbahasa Inggris Setiap Jumat

61

Surabaya, BeritaTKP.com – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi bersama dengan Dinas Pendidikan Kota Surabaya kabarnya akan memprogramkan penggunaan Bahasa Inggris satu hari penuh pada seluruh SMP Negeri yang tersebar di Kota Surabaya.

Pernyataan tersebut diucapkan Wali Kota Eri saat menjadi Keynot Speech Forum Group Discussion. “Menatap Surabaya 5 Tahun Ke Depan” & Coaching Clinic “Literasi Digital dan Stop Bullying” yang dihadiri oleh perwakilan siswa SMP di Surabaya, Selasa (28/11/2023) di Balai Budaya Surabaya.

Program sehari berbahasa Inggris tersebut direncanakan akan dilakukan setiap hari jumat saat sedang istirahat. Eri mengatakan, program ini diadakan sebab dirinya tak ingin ketinggalan dengan kota-kota lain yang memiliki program serupa. Meski begitu, ada beberapa SMP di Surabaya yang telah menerapkan program berbahasa Inggris meski program ini belum dimulai.

“Ini luar biasa, karena anak-anak sudah menyadari bagaimana dia nanti dewasa, maka dia harus bertarung secara internasional. Bahasa internasional adalah bahasa Inggris. Maka hari ini mereka harus memahami itu. Dan saya bangga betul ketika itu keluar dari lisannya, dari mulutnya anak-anak SMP. Ini sangat membanggakan buat saya,” ungkap Eri.

Begitu juga dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh. Ia mengatakan bahwa telah berkoordinasi bersama para kepala sekolah dan juga guru mengenai program ini. Nampaknya, program itu mendapat respon baik, dan siswa memiliki keinginan untuk mendapatkan program itu. “Kan ini kan saling mengisi. Harapan kami nanti tahun ajaran baru paling lambat. Segera lah, ini kan hal yang baik ya,” ujar Yusuf.

Yusuf mengungkapkan, hari Jumat dipilih untuk menerapkan program tersebut karena anak akan lebih leluasa untuk berkomunikasi antar teman. Mengingat, hari Jumat merupakan hari minat bakat karena adanya ekstrakurikuler, dan lebih sedikit digunakan mata pelajaran akademis. “Nah ini dampaknya nanti kan anak-anak senang. Senangnya itu ada kosa kata akan bertambah terus. Semakin dipakai, semakin digunakan untuk komunikasi, kosa kata akan semakin bertambah. Kan kalau sudah dilakukan paham kan,” ungkap Yusuf.

Meski begitu, guna melatih Bahasa Inggris kepada siswanya, program ini dilakukan tak harus menggunakan grammer. Karena mempelajari grammer membutuhkan waktu yang cukup dan ditakutkan program ini tak kunjung berjalan. “Ya nanti anak jalan ngomong misalnya good morning, itu. Kan sudah mulai. Yawes nggak usah grammer, nanti kan akan tertata sendiri,” ujar Yusuf.

Program ini akan dijalankan bagi siswa SMP Negeri di bawah naungan Pemkot Surabaya. Belum menjajak ke SD, karena SD masih menerapkan materi tematik, dan belum wajib bidang studi. Maka nantinya diharapkan program ini bisa memotivasi siswa SD untuk juga bisa belajar berbicara bahasa Inggris, dan dapat mengimplementasikan program berbahasa Inggris saat SMP. (Din/RED)