Pasca Longsor Jalur Trenggalek-Ponorogo Kembali Dibuka

401

Trenggalek, BeritaTKP.Com – Kepala Bagian Operasi Polres Trenggalek, Kompol Heru Kun Biantoro, mengatakan pembukaan ruas jalan nasional itu dilakukan sejak hari ini, Sabtu (25/8/2018) pukul 14.30 WIB, setelah tiga unit alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor.

Ruas jalan nasional di jalur utama Trenggalek-Ponorogo di Kilometer 16 tertimbun longsor, Jumat (24/8/2018) malam. Ratusan kendaraan dari kedua arah yang mengantre sejak semalam sudah diperbolehkan melintas dengan sistem buka tutup.

“Sekarang antrean kendaraan sudah terurai, namun arus lalu lintas masih pakai sistem buka tutup mengingat lokasi longsor masih ada timbunan material tanah dan bebatuan. Tapi sudah lancar,” kata Heru kepada detikcom, Sabtu (25/8/2018).

Proses pembukaan jalur itu pun sempat terhenti berulang kali dikarenakan kondisi tebing yang labil dan material batu yang runtuh dari tebing setinggi 50 meter tersebut.

Anggota Basarnas Tenggalek, Brian Gautama menambahkan pihaknya ikut melakukan pengawasan saat proses pembukaan jalur tersebut untuk meminimalisir jatuhnya korban apabila longsor susulan terjadi.

“Jadi kami bertugas melakukan pemantauan tebing. Ketika ada reruntuhan dari atas maka kami menginstruksikan kepada pekerja maupun petugas yang lain untuk menyingkir,” tuturnya.

Diakui Brian, proses pembukaan jalur penghubung Trenggalek-Ponorogo ini membutuhkan pengawasan ekstra. Apalagi saat dilakukan sistem buka tutup arus, material batu longsoran juga sempat runtuh sehingga jalur itu harus ditutup lagi beberapa saat hingga dipastikan kondisi aman.

“Sampai saat ini sebetulnya masih cukup labil, artinya longsor masing bisa terjadi kapan saja. Makanya kami imbau untuk para pengendara agar meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan I BBPJN VIII Kementerian PUPR, Sodeli mengatakan, di lokasi tanah longsor tersebut saat ini pihaknya tengah membuat tembok penahan tebing. Tembok penahan tebing ini akan berguna bila suatu saat terjadi longsor susulan di lain waktu maka tidak sampai menutup jalan raya.

“Jadi ini nanti akan dilakukan penggalian tebing sekitar jarak empat meter, kemudian kami pasang bor pile dan dibangun tembok penahan. Harapannya ke depan apabila terjadi longsor maka material akan berada di belakang tembok, Dan Tebing yang dikerjakan diakui cukup curam dan rawan longsor, kendati demikian BBPJN VIII akan terus melakukan pengerjaan dengan tetap memperhatikan keselamatan pekerja dan pengguna jalan.           @/ay