Surabaya, BeritaTkp.com – Paguyuban budidaya pencinta merpati tambak asri (PBPMTA) yang dibentuk pada 15 Desember 2015, oleh Oknum TNI Agus Suranta dan diketahui oleh Ketua RW 6 Tambak Asri Surabaya, Subandi. Hal ini sudah melenceng dari aturan yang di buat, paguyuban pencinta merpati di salah gunakan sebagai ajang Perjudian. Kejadian yang menjadikan geram warga setempat, mereka menginginkan secepat mungkin aparat kepolisian membubarkan perjudian di Bozem tambak asri.
Kasus perjudian burung merpati di wilayah hukum Polsek Krembangan seakan tidak ada habis nya, lautan Perjudian burung merpati setiap hari di arena perjudian selalu di padatin oleh penggila judi burung merpati. Padahal Bozem ini pernah di obrak sama satpol PP, karena menempati lahan pemerintah. Itupun tidak ada efek jera, mereka hanya tutup satu minggu kemudian buka lagi. Rabu, 23 Maret 2016, Agus Suranta oktum TNI yang menjadi ketua perjudian mengadakan rapat membahas masalah mau di buka lagi usaha perjudian dan di ketahui oleh Subandi, SpdI, MM selaku ketua RW. Dalam waktu beberapa hari setelah rapat usaha perjudian tersebut sudah buka lagi karena ada kesepakatan para pemain dan ketua paguyuban.
Menurut sumber yang dapat di percaya, modus taruhan yang mereka mainkan sangat bervariasi, taruhan tengah 500ribu – 3 juta, taruhan pinggiran sampai 10 juta, setiap per 500 ribu panitia mendapatkan 25 ribu. Keuntungan setiap hari yang di peroleh oleh panitia perjudian ini hingga 5 juta, dan hasil ini di bagi – bagikan untuk membayar para oknum penegak hukum yang tidak bertanggung jawab.
Sering terjadi perkelahian di antara pemain burung merpati, gara – gara perselisihan masalah kecurangan dalam permainan hingga terjadi carok. Sampai saat ini tidak ada penanganan yang tegas dari pihak yang berwajib, ada apa di balik semua itu…?. Padahal tempat perjudian dengan Polsek Krembangan sangat dekat, kurang lebih 500 meter, yang lebih miris lagi ternyata yang mempunyai begupon burung merpati banyak adalah oknum.
Hingga berita di naikan Agus Suranta Ketua Paguyuban budidaya pencinta merpati tambak asri (PBPMTA) sulit untuk di temui di lokasi perjudian seakan sudah di lindungi oleh para pemain judi burung merpati, di tempat terpisah Ketua Rw 06 tambak asri Subandi Saat mau di mintai keterangan di balai Rw tidak berada tempat, hanya stafnya yang berada di tempat.
Padahal kasus perjudian burung merpati pernah di laporkan oleh Ketua RT 03 Tambak Asri, Slamet Mulyono dan di tanggapi oleh polres KP3 berkoordinasi dengan Kepolisian, Slamet langsung di temui oleh Kasubag Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Djanu Fitrianto, tapi sayangnya hingga saat ini dari pihak kepolisian tidak pernah ada reaksi cepat untuk membubarkan perjudian tersebut. ( H Yanto)