Banyuates, BeritaTKP.com – Pemerintah Desa Banyuates menggelar Musyawarah Desa Khusus bertempat di Balai Desa Banyuates dengan agenda utama Sosialisasi dan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Banyuates, Pj Kepala Desa, Kapolsek, Danramil, perwakilan Dinas Koperasi Kabupaten Sampang, perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, serta masyarakat umum.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Banyuates. Dalam sambutannya, beliau menegaskan pentingnya koperasi sebagai fondasi kemandirian ekonomi desa:
“Kita hari ini bermusyawarah secara khusus karena kebutuhan mendesak untuk membentuk koperasi desa. Banyuates telah menjadi rujukan desa lain dalam hal pertanian, kelautan, dan SDM. Kami optimis Banyuates dapat menjadi desa tolak ukur, tidak hanya di kecamatan, tetapi juga di tingkat kabupaten.”
Beliau juga menyampaikan bahwa keberadaan koperasi akan memperkuat posisi desa dalam mewujudkan swasembada pangan dan pengelolaan potensi lokal secara maksimal.
Selanjutnya, Pj Kepala Desa Banyuates, Mohammad Dawi, S.Pd., menyampaikan sambutannya. Ia menyambut baik inisiatif pembentukan koperasi dan menegaskan kesiapan pemuda desa, khususnya Karang Taruna, dalam mendukung program-program desa seperti pengelolaan sampah melalui TPS 3R. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara perangkat desa dan warga dalam mengembangkan koperasi ke depan.
Setelah sambutan, peserta menyaksikan tayangan video Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, yang mendukung gerakan koperasi desa dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.
Materi sosialisasi koperasi disampaikan oleh Kabid Koperasi Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sampang, Ibu Evi Hariati. Dalam paparannya, beliau menjelaskan bahwa koperasi merupakan instrumen penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat ekonomi lokal:
“Koperasi Desa Merah Putih merupakan program nasional yang bertujuan mendukung swasembada pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Koperasi dapat dikembangkan sesuai potensi masing-masing desa. Di Banyuates, misalnya, potensi pertanian dan kelautan sangat besar. Maka koperasi ke depan bisa mengarah pada usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan ikan, atau pengelolaan sampah menjadi pupuk. Ini hanya saran pengembangan, bukan instruksi wajib – semua disesuaikan dengan kesiapan dan kebutuhan desa.”
Beliau juga menegaskan bahwa koperasi ini diharapkan menjadi wadah distribusi manfaat ekonomi, pembukaan lapangan kerja, serta akses pembiayaan usaha bagi masyarakat.
Mekanisme pembentukan koperasi dijelaskan meliputi:
- Pendirian koperasi baru
- Pengembangan koperasi yang sudah ada
- Revitalisasi koperasi
Syarat pengurus koperasi:
Memiliki pengetahuan dan dedikasi terhadap koperasi
Memiliki keterampilan dan semangat kewirausahaan
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pengurus/pengawas lain
Tidak berasal dari unsur pimpinan desa
Susunan Pengurus Koperasi Merah Putih Desa Banyuates (Periode 2025–2030):
Ketua: Riyadi (Dusun Mandeman Daya)
Sekretaris: Ahmad Fauzan (Dusun Ban Obanan)
Bendahara: Ria Nor Dania (Dusun Karang Timur)
Wakil Ketua Bidang Usaha: Imasruroh dan Fitria Arifriana
Wakil Ketua Bidang Anggota: Halimatus Sa’diyah dan Ahmad Royhan
Pengawas Koperasi:
Ketua: Mohammad Dawi, S.Pd (Pj Kepala Desa Banyuates)
Anggota: Matsiri (Dusun Karang Timur) dan Suan (Dusun Ban Obanan)
Semua pengurus dan pengawas dipilih secara aklamasi. Launching kelembagaan koperasi dijadwalkan pada Juli 2025, sedangkan launching usaha koperasi dijadwalkan Oktober 2025. Selama periode Juli–Oktober, pengurus dan pengawas akan mendapat pelatihan langsung dari para pakar.
Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi desa melalui unit usaha seperti gerai sembako, outlet simpan pinjam, obat murah, klinik desa, dan sebagainya. Biaya pendirian koperasi termasuk notaris akan ditanggung melalui APBD.
Di akhir forum, Ketua Terpilih Bapak Riyadi menyampaikan usulan agar simpanan pokok koperasi tidak memberatkan anggota, demi memastikan partisipasi aktif dan inklusif dari seluruh warga.
Dengan terbentuknya koperasi ini, Banyuates menegaskan komitmennya menuju desa mandiri berbasis potensi lokal, ekonomi gotong-royong, dan kesejahteraan warga secara berkelanjutan. (SOETTA)





