
Surabaya, BeritaTKP.com – Seekor monyet dewasa yang menyerang dua anak bernama Queen dan Nena di Surabaya berhasil diamankan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, pada Rabu (21/6/2023) kemarin.
Sunarno Aristono, dokter hewan sekaligus Kepala Bidang Peternakan Dinas KPP Kota Surabaya menyatakan bahwa monyet tersebut berusia 7 tahun dan berjenis kelamin jantan. Namanya Rambo dan milik pengamen yang merantau dari luar pulau yang tidak memiliki kartu tanda pengenal (KTP).
Kronologinya, saat itu ada razia dan si pengamen kabur dengan menceburkan diri ke Sungai Jagir. Monyet yang dibawa olehnya pun ditinggal berkeliaran hingga menyerang dua anak di Traffic Light Jagir arah Stasiun Wonokromo, Kota Surabaya.
Mujiono (52) adalah si pengamen sekaligus pemilik monyet tersebut. Ia pula yang mengamankan si monyet agar tak menyerang lagi 2 anak yang dibonceng ibunya. “Waktu itu saya cari kerja di Jagir, waktu lampu merah ada ibu bawa anak di depan. Tahu-tahu ada monyet ke kaki anak. Orang tuanya tolong-tolong. Saya kasian sama anaknya, saya pegang kepalanya diam terus diam, saya tarik,” kata Mujiono, Rabu (21/6/2023) kemarin.
Setelah menyerang 2 anak, monyet itu hendak dimassa oleh warga. Karena merasa kasihan, Mujiono meminta untuk tidak memukuli dengan kayu dan dibawanya pulang monyet itu. “Terus saya bawa ke rumah, saya dengar berita kalau monyet ini viral, saya ke kelurahan minta solusi,” kata Mujiono.
Sementara Kabid Peternakan DKPP Surabaya, Sunarno Aristono yang mendapatkan kabar kedatangan serta pengakuan si pengamen dari Kelurahan Ngagel langsung mengobservasi dan mengevakuasi monyet tersebut.
Menurut pengamatan sekilas Aris, Rambo tidak menunjukkan gejala rabies. Dia bilang, kemungkinan waktu kejadian si monyet kelaparan atau mengalami stres. Walau tidak menunjukkan gejala rabies, Dinas KPP tetap mengobservasi selama 12 hari lagi untuk benar-benar memastikan.
“Selama 14 hari itu dari saat kejadian. Tapi, laporan Dinkes hanya cakaran, bukan gigitan. Nanti diobservasi. Kalau tidak ada penyakit rabies, akan dititipkan ke Balai Besar KSDA Jatim di Juanda yang menampung kera-kera liar yang dilaporkan lepas. Kalau nanti dia sehat tidak mati, berarti tidak kena rabies,” tandasnya.
Menurut keterangan pemilik monyet, Mujiono mengatakan, bahwa monyet bernama Rambo tersebut sudah tua dan tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk mencari uang lewat atraksi topeng monyet. (Din/RED)





