Probolinggo, BeritaTKP.com – Media sosial dihebohkan dengan video aksi marah-marah yang dilakukan seorang wanita sosialita kepada siswi pegawai magang di Pusat Perbelanjaan, Kota PProbolinggo. Wanita seleb Tiktok sekaligus istri polisi tersebut marah-marah saat sedang berbelanja. Ia merasa tak puas dengan pelayanan siswi SMK magang yang ia marahi tersebut.
Seleb Tiktok @luluk.nuril tersebut diketahui bernama Luluk Sofiatul Jannah. Aksinya yang memarahi siswi magang di swalayan ini viral setelah ia merekam dan mengunggahnya di media sosial. Dalam video yang beredar, Luluk mengaku kecewa dan marah dengan pelayanan yang diajukan pegawai magang. Sementara itu, sang siswi SMK yang dimarahi hanya bisa menundukkan kepala, tak melawan.
Luluk merasa diremehkan oleh pegawai magang setelah mengambil pakaian anak kecil dengan jumlah banyak. “Aku loh ini pesan (sambil menunjukkan barang belanjaannya), tidak mungkin saya batalin, kamu pikir saya tidak bisa membayar belanjaan segini. Puluhan juta akan saya bayar, apalagi hanya segini,” kata Luluk dengan nada tinggi dalam video unggahannya.
Tak hanya itu, dalam postingan video lainnya, Luluk memprotes pelayanan KDS yang tak berubah dan songong. Ia bahkan menyebut pegawai magang tersebut dengan kata babu. “Hei inget kalian itu cuma pegawai, kalian itu dibayar. Kasian bosnya kalian itu, gak mungkin sesongong kalian itu ya. kalian itu babu, kita ini customer. ” ujarnya dengan nada tinggi.
Belakangan diketahui jika siswi pegawai magang di swalayan tersebut berasal dari SMKN 1 Kota Probolinggo. Pihak SMK Negeri 1 Kota Probolinggo kini melaporkan ke polisi dan minta kasus tersebut diproses hukum. mereka tak terima jika siswinya yang magang di swalayan diviralkan dan dituding melakukan layanan tak memuaskan. Tak hanya itu korban atau siswi yang dimarahi kini trauma.
Menurut Humas SMKN 1 Kota Probolinggo Yuni Hidayati, permasalahan tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman Luluk. “Kalau SOP di KDS, karyawan wajib menyampaikan kepada customer atau pelanggan jika barang belanjaannya dibatalkan itu melalui kasir, tapi beliau (Luluk Nuril) salah paham dan sehingga tidak terima,” katanya, Senin (4/9/2023) kemarin.
Permasalahan itu sudah dijelaskan oleh pihak kasir KDS, tapi aksi Luluk yang memarahi dan merekam kemudian memviralkan ini lah yang disayangkan. Hari pertama videonya viral. Akibatnya, anak didiknya mengalami kecemasan dan trauma. “Kecemasan pasti terjadi, dia tetap merasa bersalah walaupun posisinya benar. Akhirnya kita putuskan untuk melaporkan ke lembaga PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) dan sekarang sudah ditangani oleh pihak yang benar,” tutur Yani.
Tak hanya melapor ke lembaga PPA, pihak sekolah juga melapor kepada kepolisian, baik ke Polres Probolinggo Kota maupun ke Polres Probolinggo, sebab Luluk merupakan anggota Bhayangkari atau istri dari anggota yang bertugas di wilayah hukum Polres Probolinggo. Yani juga membantah bahwa pihak Polres Probolinggo telah melakukan media dan Luluk bersama suaminya telah meminta maaf. Sebab sampai saat ini, pihaknya tak merasa ada pertemuan atau permintaan maaf dari Luluk dan suaminya.
Di samping itu, sejumlah warganet juga membenarkan akan ketidakramahan para pegawai KDS Probolinggo. Mereka berharap dengan viralnya kasus ini, manajemen KDS bisa mentraining kembali karyawannya untuk pelayanan maksimal kedepannya. (Din/RED)