Menjaga Warisan Nenek Moyang Tradisi Jaran Kencak

453

Probolinggo Berita TKP-Com Kesenian Jaran Kencak atau disebut Kuda Menari adalah salah satu tradisi budaya dari Kabupaten Probolinggo yang hingga kini tetap eksis dan digemari masyarakat. Dalam tradisi ini, kuda-kuda yang akan menari ini dihiasi terlebih dahulu dengan beragam aksesoris untuk memperindah penampilannya.

Pementasan Jaran Kencak diiringi dengan musik tradisional Seronen yang didampingi oleh seorang penari. Biasanya pementasan Jaran Kencak berlangsung pada malam hari. Suyono (40), salah satu warga Probolinggo membenarkan jika Jaran Kencak merupakan tradisi kesenian Kabupaten Probolinggo.

“Sejak nenek moyang sampai saat ini Jaran Kencak tetap ada,” tuturnya, Senin (7/1/2019).

Ia memaparkan, kesenian Jaran Kencak digelar kompilasi ada hajatan dari warga. Jaran Kencak untuk hiburan masyarakat di acara pernikahan, khitanan dan lainnya. Hiburan ini sendiri seakan mampu menyedot animo masyarakat Probolinggu untuk mengundang.

“Kalau sudah ada warga yang mendatangkan kesenian ini dipastikan ramai pengunjungnya,” ungkapnya.

Sugeng warga lainnya mengatakan untuk pementasan Jaran Kencak, kuda-kuda yang akan tampil terlebih dahulu dihiasi dengan beberapa aksesoris. Kuda yang tampil telah dibor terlebih dahulu oleh pawangnya untuk ‘menari’ kompilasi musik ditabuh.

Kuda tersebut dinaiki oleh salah satu anak kecil yang juga dihiasi dengan memakai sanggul bunga di atas.

“Goyangnya, kuda yang diambil irama alunan musik yang mengiringinya. Kuda ini juga dinaiki oleh anak kecil yang sudah dihias juga,” pungkasnya.(red)