Lintasan KA Kacuk Malang,Makan Korban Tiga Nyawa Remaja Melayang

48

MALANG KOTA BeritaTKP.Com– Insiden di perlintasan kereta api kembali terjadi pada Senin pagi (27/3), sekitar pukul 02.55.Kali ini lokasinya di sekitar Kacuk, Jalan Satsui Tubun, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Nyawa tiga remaja yang sedang nongkrong di pinggir rel melayang setelah tersambar Kereta Api (KA) Kertanegara relasi Purwokerto-Malang

Informasi yang dikumpulkan  menyebutkan, korban merupakan remaja yang tinggal tak terlalu jauh dari lokasi kecelakaan

Relawan menyiapkan kantong mayat untuk korban kecelakaan di rel kereta api Kacuk,Kebonsari Kota Malang

Dua orang di antaranya kakak beradik yang tinggal di Kelurahan Kebonsari.Yakni Muhamad Dzaki Satria Permadi,15, dan Muhamad Raihan Fazal Abdur, 14.

Satu korban lainnya tercatat atas nama Muhammad Rifqi Adabi, 15, tinggal di Jalan Satsui Tubun, Kota Malang.

Sebelum terjadi kecelakaan, tiga remaja itu duduk di sebuah buk beton yang memanjang di tepi rel kereta api. Tak jauh dari buk itu ada aliran sungai yang mengaliri sawah.

Korban Tak Beranjak meski Masinis Bunyikan Klakson

Menurut penjaga perlintasan kereta api Purwanto, masinis yang mengemudikan KA dari arah Stasiun Pakisaji menuju Stasiun Malang Kota Lama sempat melihat keberadaan tiga remaja tersebut.

Masinis juga sudah berusaha memberikan peringatan. Yakni dengan membunyikan semboyan 35 (suling lokomotif).

Namun tiga remaja itu seperti tidak mendengar suara klakson kereta api yang sangat keras. Mereka tak beranjak dan akhirnya tersambar lokomotif kereta api.

”Tubuh tiga orang itu ditemukan di lokasi yang berbeda,” ujar Purwanto saat ditemui di lokasi kejadian kemarin (27/3).

Yang satu masih di lokasi kejadian, tepatnya di sebelah kiri arah datangnya kereta api. Sementara dua korban lainnya terseret hingga sekitar 80 meter. Lokasinya tepat di KM 54 patok 23.

Purwanto mengatakan, tidak ada yang tahu pasti kronologi kejadian sebelum tiga remaja itu tertabrak kereta api. Termasuk alasan tiga remaja itu duduk di pinggir rel kereta api.

Sebab,tidak ada warga yang langsung melihat kejadiannya secara detail.”Penjaga perlintasan sebelumnya, Rian Fatkur Rohman, juga tidak tahu kalau ada orang duduk di pinggir rel,” imbuhnya.

Pagi itu Purwanto sempat mendengar kabar dari kepolisian bahwa di lokasi kejadian ditemukan botol air mineral berukuran 600 ml. Botol tersebut berisi arak bali.

Sehingga sempat muncul dugaan bahwa tiga remaja itu mengonsumsi minuman keras.

”Seingat saya, pemuda dengan sweater loreng dan baju hitam itu sering lewat sini. Kadang jalan kaki, kadang naik motor. Entah dengan teman atau sendiri,” ungkap pria yang sudah 13 tahun menjaga perlintasan di Jalan Satsui Tubun itu.

Purwanto juga mengungkap fakta yang cukup mengejutkan. Dalam dua sampai tiga tahun terakhir ternyata sudah empat kali terjadi kecelakaan KA di perlintasan dekat Gang Mawar 2, RT 2 RW 2 tersebut.

Sebelumnya, ada pula warga dari Sukun yang meninggal di sekitar sana.

Sementara itu, relawan yang melakukan evakuasi menjelaskan, satu korban yang berbaju biru berada dalam kondisi utuh. Namun dua korban lainnya mengalami luka berat.

Beberapa bagian tubuh mereka mengalami patah dan tidak utuh. Semuanya dalam kondisi tertelungkup.

Tampak pula relawan mengambil dengan tangan potongan organ tubuh di antara besi rel. Tubuh korban tercerai-berai usai terhantam KA.

”Sempat muncul dugaan bahwa para korban mengonsumsi minuman keras. Saya kira dugaan itu keliru.Waktu saya cek tidak tercium bau alkohol,” terang relawan bernama Mistiani itu.

Kapolsek Sukun Kompol Nyoto Gelar menambahkan, tidak ada saksi yang melihat langsung kecelakaan tersebut.

Yang jelas, ketiga korban ditemukan tidak bernyawa di rel setelah tersambar kereta. ”Setelah kejadian kami langsung lakukan olah TKP dan memanggil ambulans,” pungkas Nyoto.

Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif menyatakan, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan bersama aparat setempat setelah insiden itu terjadi. Setelah dinyatakan aman, kereta api melanjutkan perjalanan ke Stasiun Malang Kota Baru.[Imam]