PASURUAN, BeritaTKP.Com– Mengajak para masyarakat dan pedagang pasar untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) adalah tantangan bagi diri sendiri. Petugas Pasar Kebonagung punya cara khusus agar jerih payahnya bisa dihargai oleh para pedagang dipasar dengan membuat video sindiran.
Dalam video yang berdurasi 28 dan 29 detik itu, terlihat seorang petugas berteriak-teriak dalam sepi. Hari sudah mulai gelap. Pasar kosong. Tak terlihat pedagang berjualan. Namun, petugas itu tetap saja berbicara dengan suara lantang lewat megafon yang dia bawa.

”Ayo Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, patuh. Dipakai maskernya,” ujarnya.
Imbauan ini seakan-akan ditujukan kepada ”lelembut” di Pasar Kebonagung. Video pertama memperlihatkan suasana malam hari di pasar Kebonagung yang sepi. Petugas bernama Ilham itu terlihat memanggil berkali-kali pedagang. Padahal, tidak ada seorang pun disana.
Ketika ditanya mengapa berbuat seperti itu, Ilham mengaku melakukan aksinya secara spontan. ”Tidak ada rencana. Spontan gitu saja,” katanya setelah tugas menjaga Pasar Kebonagung kemarin.
Pria berperawakan kurus itu menjelaskan, yang dilakukannya merupakan bentuk sindiran kepada masyarakat. Sebab, selama ini, dirinya telah mengimbau kepada para pedagang agar taat protokol kesehatan. Tetapi, nyatanya, masih banyak yang mengabaikannya.
”Masih ada saja yang tidak mematuhi. Tidak pakai masker. Pedagang dan pembeli. Karena itu saya sindir dengan video itu,” katanya.
Di Pasar Kebonagung, saat ini diberlakukan penjagaan di pintu masuk pasar. Pengunjung yang tak mengenakan masker disuruh balik. Namun, di dalam pasar, lanjut Ilham, ternyata masih banyak yang didapati orang yang melepas masker. Ya pedagang ya pembeli. Mereka melanggar prokes yang telah ditetapkan.
Ilham dan rekan-rekannya mengaku sudah lelah. Sudah sering menghimbau kepada para pedagang maupun pembeli agar patuh prokes, tapi masih saja ada yang melanggar. Padahal, mereka sangat berharap penjual dan pembeli bisa mematuhi prokes.
Lebih-lebih saat di Kota Pasuruan ada klaster baru. Dengan patuh prokes, transaksi jual-beli bisa lebih lancar. Juga aman karena tidak sampai terjadi klaster baru. Misalnya, klaster pasar. Rupanya, ada saja yang bandel tidak pakai masker. ”Ya sudah, pelampiasannya ke lelembut,” ujar Ilham. [aes/red]





