Nganjuk, Berita TKP.com – Dalam acara pelantikan Konsulidasi Akbar PDI Perjuangan Daerah Prmilihan VIII Jawa Timur Pelantikan Bamusi se Jawa Timur yang dilaksanakan di GOR BUNG KARNO Nganjuk , pada Sabtu , 4 Maret 2023 yang dihadiri kurang lebih 1.000 personil, semua pengurus dan anggota se Daerah Pemilihan VIII Jawa Timur.
Sementara dengan berjalannya acara diselingi berbagai tari tarian dan diputarkan sekilas vedio sejarah perjuangan Bung Karno lalu diawali oleh pidato sambutan dari Ketua Cabang PDI Perjuangan dan juga Ketua DPD D Kabupaten Nganjuk Tatit Heru Cahyono memberikan pesan pesan kepada seluruh anggota dari renting sampai Cabang PDI Perjuangan dimanapun berada dan mengucapkan dengan salam penutup ” Merdeka “.
Yang kedua adalah PLt Bupati Nganjuk Marhen Jumadi atau yang akrab dipanggil Kang Marhen, beliaunya juga berpesan agar kita jalin keeratan Nganjuk, Madiun tidak ada bedanya juga Mojokerto semua sama kita saling berkomunikasi dan ditutup jua dengan salam ” Merdeka “.
Sebelum pelantikan diabsen oleh panitya yang diantaranya dari kabupaten Mojoketro , Malamg , Madiun , Magetan dll.dengan jumlah puluhan dari berbagai pengurus Ranting maupun Cabang ninggal Sidoarjo dan yang belum ada hadir Mojokerto semua kurang lebih 38 Kabupaten kota se Jawa Timur.
Profesor Doctor Hamka Haq adalah ketua BMI ( Banteng Muda Indonesia ) Pusat yang melantik dari para pengurus PDI Perjuangan se Jawa Timur antara lain kurang lebih dari 38 kabupaten kota . Dalam pidatonya Profesor Hamka berpesan agar semua pengurus PDI Perjuangan bisa saling menjaga kerukunan beragama dan saling menghormati sesama bangsa juga harus memahami tata cara berpolitik yang baik .
Disamping itu masih banyak lagi yang berpidato dari berbagai Cabang yang dalam intinya adalah sama bahwa ” PDI Perjuangam adalah partai yang berskala besar dan resmi maka tata cara berpolitik, tata cara dalam gerakan apapun harus lebih profesional yang pada pokoknya sebagai partai yang besar harus bisa menyatukan bangsa guna terciptanya kerukunan, keamanan demi tanah air kita yang tercinta ini “. ( tut )