Surabaya, BeritaTKP.com – Nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa cukup diminati oleh warganya untuk maju sebagai calon presiden 2024, berdasarkan survei Charta Politika pada Februari 2022.

Khofifah masuk dalam 5 besar tokoh dengan elektabilitas terbaik di Jawa Timur dengan yang di peroleh 13,1 persen bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Untuk simulasi elektabilitas calon presiden di Jawa Timur, Ganjar Pranowo masih unggul (24,9 persen) dibandingkan nama lain seperti Prabowo Subianto (16,4 persen) dan Anies Baswedan (15,1 persen),” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam hasil survei yang diumumkan pada Selasa (15/3/2022).

Khofifah yang notabene kader Partai Kebangkitan Bangsa Indonesia (PKBI) itu juga berhasil mengungguli Ketua DPR RI Puan Maharani yang elektabilitasnya hanya 4 persen di posisi kelima.

Gerindra di Jabar Nama besar Khofifah di Jawa Timur tak hanya tercermin dari elektabilitasnya untuk Pilpres 2024. Dalam survei yang sama, elektabilitas PKB secara nasional ada di peringkat 2 di Jawa Timur (25 persen), bersaing dengan PDI-P di posisi pertama (28,5 persen).

“Dalam simulasi calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga unggul jauh (41,7 persen) dibandingkan nama-nama lainnya,” kata Yunarto.

Hanya Menteri Sosial Tri Rismaharini yang elektabilitasnya sebagai calon gubernur Jawa Timur mampu menyaingi Khofifah (14,9 persen). Nama-nama lain seperti Emil Dardak dan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bahkan elektabilitasnya sebagai calon gubernur tak sampai 10 persen.

“Tingkat kepuasan masyarakat (Jawa Timur) terhadap yang Dibandingkan pemerintah provinsi juga tergolong tinggi, bahkan berada di atas 85 persen,” ujar Yunarto.

Pemprov yang  Pemerintah Pusat Charta Politika menyebut bahwa survei preferensi sosial dan politik masyarakat Jawa Timur ini dilakukan pada 3-9 Februari 2022 melalui wawancara tatap muka. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel di Jawa Timur sebanyak 1.210 responden, dengan margin of error sekitar 2,82 persen. (ndaa/red)