Trenggalek, BeritaTKP.com – Aktivitas ekskavasi situs Gondang, Kecamatan Tugu, kembali dilanjutkan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek dan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Dalam ekskavasi kali ini, tim Disparbud berhasil temukan kembali sebuah arca yang tertimbun reruntuhan candi.
Kepala Disparbud Trenggalek, Sunyoto, mengatakan proses ekskavasi tahap kedua ini akan dilakukan oleh tim BPK Wilayah XI Jatim (dulu BPCB) selama enam hari berturut-turut, hingga Sabtu (12/11/2022) depan. Rencananya penggalian dilakukan secara menyeluruh guna mengetahui konstruksi utama candi tersebut.
“Ini menindaklanjuti ekskavasi pertama pada tiga bulan lalu. Sebelumnya kita buka dua sudut timur laut dan barat laut sekarang kita akan mencoba di sudut-sudut yang lain,” kata Sunyoto, Rabu (9/11/2022) kemarin.
Disparbud Trenggalek sengaja menggelar ekskavasi lanjutan dengan tujuan membuka secara utuh situs Gondang. Dengan langkah itu, pihaknya akan mengetahui pasti terkait profil situs. “Kita akan lihat secara sempurna denah atau sosok bangunan yang ada disini dan ini tadi ternyata saat digali ditemukan satu lagi arca,” kata Sunyoto.
Dalam tahap ini, Disparbud Trenggalek akan menunggu rekomendasi dari BPK Wilayah XI Jatim, terkait hasil ekskavasi. Pihaknya berharap, ke depan keberadaan situs ini akan menjadi media pembelajaran tentang peradaban masa lalu.
Sementara itu, Andi Mohammad Said selaku Pamong Budaya Ahli Madya BPK Wilayah XI Jatim mengatakan petugas ekskavasi akan memaksimalkan waktu selama enam hari ini untuk melakukan identifikasi terhadap bangunan situs Gondang.
“Kami akan membuka untuk melihat dimensinya, ukurannya, supaya kita bisa mengidentifikasi bangunan ini pada masa kapan, fungsinya apa,” kata Andi Mohammad Said.
Diketahui pada ekskavasi tahap pertama lalu, pihaknya hanya membuka sisi timur candi dan berhasil menemukan sejumlah arca, sedangkan kali ini pihkanya memperluas area penggalian di sisi barat. “Hari ini kami menemukan satu arca lagi, jenis Agastya. Arca terbuat dari batu putih tapi keras,” jelasnya.
Dalam proses ekskavasi tersebut, pihaknya menemukan reruntuhan batu merah di sekitar bangunan. Dengan ini, bisa disimpulkan bahwa bangunan tersebut telah runtuh sebelum tertimbun longsor.
Said menambahkan jika seluruh konstruksi bangunan telah berhasil dibuka, pihaknya akan melakukan penelitian dan memberikan rekomendasi untuk pemerintah daerah. “Dalam waktu hanya enam hari kita akan maksimalkan bagaimana kita bisa melihat kelilingnya, kita akan buka semua, areanya akan diperlebar. Supaya ke depan pemerintah daerah bisa menata ini,” jelasnya. (Din/RED)