Kabid Penindakan Sujito Angkat Bicara Terkait Razia: 17 Orang, 3 Orang Positif HIV/Aids

180

Nganjuk Berita TKP _Com Kabid Penindakan Perundang-undangan Satpol PP Nganjuk, Sujito angkat bicara, ia menyatakan, 17 orang yang terjaring operasi merupakan wajah lama yang mangkal di eks lokalisasi Kandangan Kecamatan Tanjunganom. Kabupaten Nganjuk.

Razia yang dilakukan pada malam hari oleh 26 personil dari Satpol PP, Mereka pernah terjaring pada razia yang dilakukan sebelumnya.

“Mereka adalah pemain lama, sudah dalam pantauan kami, termasuk pemain lama terjaring razia,” kata Sujito saat dikonfirmasi melalui whatsapp.

Menurutnya, dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Nganjuk, tiga diantaranya positif mengidap virus HIV/Aids.

Saat ini, ke 17 orang tersebut masih dilakukan asisment dan tes kesehatan di rumah singgah sampai batas waktu yang ditentukan.setelah menjalani rangkaian pendataan baru diserahkan pada Dinas Sosial untuk dilakukan pembinaan dan mendapatkan pelatihan ketrampilan.

Disinggung nama-nama ke 17 orang tersebut, Sujito tidak bisa memberikan dan itu semuanya atas kewenangan Kasat Pol PP.

“Maaf mas.. kalau masalah data-data ke 17 orang itu protap dan tidak bisa dipublikasikan meskipun hanya inisial, kalau ada perintah dari atasan kami bersediah memberikan,” Jelentrehnya.

Sebelumnya..Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Nganjuk amankan 17 orang yang dicurigai melakukan mesum,terlihat ketika dua orang laki-laki ikut terjaring dalam penertiban di tengah pandemi corona. Alhasil, ada 17 orang, yang 15 orang diantaranya perempuan dirumah singgah di Jalan Lurah Surodarmo Kelurahan Cangkringan, Kecamatan Kota, Kabupaten Nganjuk

Saat Berita TKP melakukan konfirmasi, ada sekitar lima orang pasang badan untuk memberikan informasi atas tangkapan 17 orang. Saat mau konfirmasi Kabid Penegakkan peraturan perundang-undangan Sujito tidak ada di tempat, namun ada salah seorang yang memberikan keterangan bahwa Sujito tidak ada ditempat.

“Mas untuk jam besuk waktunya susah habis dan tidak diperkenankan untuk masuk, Padahal seorang wartawan tidak ada yang namanya membesuk,” kata pria yang mengaku petugas di rumah singgah, jum’at (9/10/2020).pagi 00.30 WIB

Padahal didalam ada sekitar 15 wanita yang salah satunya meronta-ronta dan menangis ingin pulang rindu akan anaknya. Menurut salah seorang yang mengaku petugas rumah singgah, masih dilakukan asisment dan pendataan diri. Dalam pendataan diri tersebut belum diketahui siapa-siapa saja yang di amankan. Hingga berita ini diturunkan Sujito selalu kabid penegakkan dan penertiban perundang-undangan saat asisment tidak ada di tempat. (Kusno)