Garut, BeritaTKP.com – Jembatan penghubung Desa Toblong dan Desa Sukanegara di Kabupaten Garut ambruk akibat hujan deras yang menyebabkan debit Sungai Cikaengan meningkat dan menggerus pondasi jembatan. Akses vital dua desa langsung terputus.

Menurut BNPB, ambruknya jembatan berdampak serius terhadap aktivitas harian warga. Ribuan penduduk kesulitan berpindah, ratusan pelajar terancam tidak bisa bersekolah, sementara aktivitas ekonomi warga ikut terhenti.

Respons Darurat: Perahu Karet Disiagakan

Pemerintah desa bersama aparat setempat telah memasang garis pengaman di lokasi dan BPBD Garut menyiagakan tiga perahu karet untuk membantu perpindahan warga secara terbatas.

BNPB juga mengirim tim pusat, termasuk Plt. Kapusdalops Kolonel TNI Hery Setiono dan Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat Agus Riyanto, untuk melakukan koordinasi lapangan.

Langkah Pemulihan: Bangun Jembatan Darurat

Tahap awal penanganan difokuskan pada:

  • Pembersihan material yang menyangkut di aliran sungai
  • Penguatan tebing sungai menggunakan bronjong
  • Pembangunan jembatan gantung darurat dari APBD Garut (BTT) senilai ± Rp290 juta, dirancang bertahan hingga 10 tahun

BNPB juga memberikan dukungan pendanaan sekitar Rp250 juta untuk penguatan tebing demi mempercepat pemulihan akses.

BNPB Ingatkan Warga Tetap Waspada

Kepala Pusat Data BNPB Abdul Muhari menegaskan bahwa keselamatan warga adalah prioritas utama.

“Fokus kami adalah memulihkan konektivitas dua desa secepat mungkin dan memastikan masyarakat tetap aman.”

Ia juga mengimbau warga untuk waspada terhadap cuaca ekstrem yang berpotensi memicu bencana susulan.(æ/red)