SUBANG, BeritaTKP.com – Atas gerak cepat (Gercep) polres Subang tangkap oknum I Aktivis yang telah melakukan pungli ke pedagang nanas, Hingga mendapatkan sorotan tajam dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Bertempat di lembur Pakuan,pada Jumat pagi ini, (18/7/2025).
Melalui akun resmi Instagramnya dedimulyadi71, pria yang akrab disapa akrab KDM ini menyampaikan ucapan terimakasih kepada jajaran kepolisian Polres Subang dan Satreskrim Polres Subang yang telah berhasil melakukan penangkapan terhadap oknum aktivis berinisial I yang melakukan pungutan liar (Pungli) terhadap para pedagang yang mendapat bantuan kompensasi dari Bank Jabar Peduli, yaitu para pedagang nanas di Jalancagak .
Aktivis berinisial ini mengutip uang yang relatif lumayan dari para pedagang yang pada akhirnya para pedagangnya melaporkan tindakan kriminal ini ke polsek . Dan ditangani tadi malam dan sudah selesai dan sudah ditahan.
Semoga ini menjadi pembelajaran penting bagi siapapun untuk tidak melakukan pungutan liar kepada siapapun atas alasan apapun karena ini pelanggaran dan perbuatan melawan hukum, ujar KDM yang merekam video singkat ini di area pesawahan lembur pakuan subang.
Laporan ini puncak dari kekesalan Saniah, sebab uang kompensasi sepenuhnya yang seharusnya menjadi haknya dari Pemerintah Daerah Kabupaten Subang dampak dari kios Bangunan Liar (Bangli) nya dibongkar justru tak kunjung diberikan yang bersangkutan. Diduga justru uang itu raib.
Memang sempat ada perdebatan antara saya selaku pengontrak bangunan dengan pemilik bangunan, mengenai uang kompensasi ini, namun datang kang Ipung (oknum aktivis) menengahi dan mengambil keputusan bahwa uang akan dibagi dua, ungkap Saniah, kepada awak media usai melakukan pelaporan ke Polisi pada Kamis (17/7/2025).
Saniah pun menceritkan kronologi awalnya. Ia mengaku untuk berjualan nanas itu mengontrak kios bangunan liar milik saudara Cucu ,namun setelah ada pemberitahuan untuk dibongkar terdata untuk menerima kompensasi atau kadedeuh dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Saya terdata sebagai penerima, akan tetapi Kang Cucu pun ingin mendapatkan kompensasi itu karena merasa pemilik bangunan, paparnya.
Akhirnya, kata Saniah, setelah ada pemberitahuan akan direalisasikan bantuan uang konpensasi itu dari Pemerintah, ia bertemu dengan Cucu di Aula Kantor Pemda Subang dan sempat berseteru hingga ditengahi oleh Kang Ipung.
Saya dan Kang Cucu memang sempat cekcok ditengahilah oleh Kang Ipung, biar sepakat kata kang Ipung, buku tabungan ia pegang, kata Saniah.
Singkatnya, lanjut, Saniah, uang kompensasi itu pun masuk rekening, karena sudah sepakat dibagi dua. Maka ia sebagai yang terdata memberikan sebagian uangnya ke Kang Cucu melalui Kang Ipung.
Cair uang kompensasi langsung dibagi dua, malahan lebih ke Kang Cucu karena ada uang sewa yang belum dibayar, dititip ke Kang Ipung Rp6,3 juta. Akan tetapi kang Cucu sampai saat ini malah terus nagih ke saya, sedangkan uang sudah dititip. Ko malah terus minta ke Saya, kata Kang Cucu nya tidak pernah menerima Uang dari Kang Ipung, keluhnya.
Saya bingung, akhirnya menanyakan ke Kang Ipung terkait uang yang saya titip untuk Kang Cucu, eh jawabannya malah diarahkan untuk mediasi di Polsek. Padahal saya dengan Kang Cucu sudah sepakat tidak ada masalah, ini soal uangnya, gimana, timpalnya.
Perdebatan ia dengan Kang Ipung mereda, setelah ada kesepakatan untuk membaa persoalan ini dimediasi oleh pihak Polsek Jalancagak.
Kami sepakat untuk bertemu di Polsek Jalancagak, namun Kang Ipung malah bicara.
Begitu, mari kita bekerja keras dalam setiap waktu agar rezeki yang kita peroleh menjadi rezeki yang berkah, pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang oknum aktivis di wilayah Subang selatan berinisial (MH) resmi dilaporkan seorang pedagang nanas, Saniah (45) kepada Polisi Polsek Jalancagak, Subang, Kamis pagi (17/7/2025) pukul 10.00 WIB. (æ/red)