Gerebek Warung Kopi Esek-esek di Kedamean, Polres Gresik Tangkap PSK dan Muncikari Prostitusi

34

Gresik, BeritaTKP.com – Jajaran Satreskrim Polres Gresik jalani operasi Pekat Semeru 2023 dan berhasil ungkap praktik haram prostitusi di Jalan Raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik. Dua orang diduga muncikari dan pekerja seks komersial (PSK) digeret ke kantor polisi.

Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom melalui Kasat Reskrim Iptu Aldhino Prima Wirdhan mengatakan, kasus ini terungkap berkat sebuah informasi dari masyarakat yang mengatakan bahwa ada sebuah warung kopi (warkop) di Jalan Raya Kedamean yang menyediakan layanan esek-esek.

Setelah mendapatkan informasi tersebut, petugas melakukan penggerebekan di lokasi pada Senin (20/3/2023) lalu, sekitar pukul 22.30 WIB. Benar saja, sesampainya di lokasi, petugas mendapati dua perempuan yang diduga kuat baru saja melayani pria hidung belang.Mendapati informasi tersebut, Senin (20/3) sekira pukul 22.30 malam petugas menggerebek lokasi yang dimaksud. Benar saja, sesampainya di lokasi petugas mendapati dua perempuan yang diduga kuat selesai melayani pria hidung belang.

Mereka adalah muncikari inisial H asal Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk dan PSK berinisial SS asal Kecamatan Menganti, Gresik. Keduanya langsung digelandang ke Mapolres Gresik guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

“H ditetapkan sebagai tersangka karena bertindak sebagai muncikari. Selain tersangka, kami juga mengamankan barang bukti berupa uang Rp 150 ribu hasil transaksi praktik prostitusi, bantal, sprei, tisu dan pakaian dalam,” beber Iptu Aldhino, Rabu (22/3/2023) kemarin.

Infor yang didapatkan usai melakukan penggerebekan di warkop tersebut, petugas menemukan sebuah bilik yang diduga digunakan sebagai tempat esek-esek. Di daerah Samaleak tersebut memang kerap mendapat stigma miring sebagai warung pangku. Menyediakan layanan seks berbayar.

Sejumlah warkop di tepi jalan sekitar lokasi banyak yang menyediakan bilik cinta. Bahkan berulang kali dirazia Satpol PP bersama TNI-Polri. Namun aktivitas terlarang dan meresahkan masyarakat itu masih terus menjamur.

Di hadapan penyidik, tersangka mengakui semua perbuatannya. Pria hidung belang yang datang ke lokasi untuk mendapat layanan esek – esek dibanderol dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 150 ribu.

“Operasi ini dalam rangka menjelang bulan suci Ramadan. Kami ingin memastikan ibadah bulan puasa di Kabupaten Gresik berjalan aman, nyaman dan sejuk. Selain prostitusi, operasi pekat juga menyasar aksi premanisme, miras dan lainnya,” tutup lulusan Akpol 2015 tersebut. (Din/RED)