Surabaya, BeritaTKP.com – Untuk mengantisipasi adanya banjir, Dinas umber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Surabaya mengebut 55 titik pembangunan drainase di penjuru Kota Surabaya. Eri Cahyadi selaku Wali Kota Surabaya berharap dengan adanya pembangunan ini, dapat menanggulangi banjir hingga 90%.
Kabid Drainase BSDABM Surabaya Eko Juli Prasetya mengatakan proses pengerjaan drainase di Surabaya saat ini sudah sekitar 60%. Diharapkan, pada bulan Desember 2022 sudah selesai 100%.
Kabid Drainase BSDABM Surabaya Eko Juli Prasetya (tengah).
“Tapi secara fungsi saluran tersebut harus bisa tercapai sebelum November, sebelum musim hujan. Jadi umpama sudah dipasang bautnya tapi terkait paving atas kemudian pengaspalan belum dilakukan itu dari sisi saluran bisa berfungsi, bisa tercapai di November,” kata Eko, Kamis (22/9/2022) kemarin.
Pada pengerjaan drainase, pihaknya memulai terlebih dahulu dari hilir atau muaranya. Sebab, muara adalah tempat pembuangan. Menurutnya jika mengerjakan dari hulu terlebih dahulu akan sia-sia jika air tidak bisa dibuang ke muara.
55 Titik drainase di Surabaya kemungkinan bisa mengurangi banjir sekitar 20-30% dibandingkan tahun lalu. Sebab, titik fokus pengerjaan salah satunya di tengah kota.
“Harapan pak wali kemarin 90%. Mungkin ini bisa 20-30% dari tahun kemarin, soalnya target sekarang kejadian genangan di pusat kota, kemudian beberapa titik sudah teratasi semua. Cuman kalau ngomong genangan di Surabaya mulai barat, utara, timur, selatan. Utara kan juga seluruhnya besar lingkup luasan genangannya. Tapi untuk target mungkin 2022 ini pekerjaan kita adalah di daerah tengah kota,” jelasnya.
Pada 55 titik drainase, pihaknya melakukan crossing untuk mengurangi beban dari sistem drainase yang lama. Sebab dapat mempercepat atau menghilangkan genangan.
Untuk biaya pengerjaan drainase di 55 titik sebanyak Rp 400 M termasuk pekerjanya. Sebab ada 1.200 satgas yang melakukan pengerjaan drainase. “Kemudian kebutuhan rutin dari bidang juga. Jadi kalau kita bagi 50% hampir sekitar Rp 250-an miliar. Jadi Rp 400 M itu total, karena drainase bukan hanya bangun-bangun, tapi ada pemeliharaan, pengerukan, semua,” lanjutnya. (Din/RED)