Surabaya, BeritaTKP.Com – Memasuki musim penghujan Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan memberikan himbauan kepada warga Dusun Karangan V Kecamatan Babatan, Selasa (21/11) untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungannya supaya tidak ada lagi korban akibat terkena bakteri Leptospirosis .
Sukatono warga Dusun Karangan V rt 10 rw 03 Kecamatan Batatan yang menjadi korban Bakteri Leptospirosis meninggal pada sabtu (18/11) kemarin. Dengan adanya kejadian seperti itu Pemerintah Kota Surabaya tidak ingin lagi ada korban jiwa yang jatuh lagi. Maka dari itu dilakukan penyuluhan kepada warga Dusun Karangan V rt 10 rw 03 Kecamatan Batatan tentang bahaya Bakteri Leptospirosis.
Moch. Ashadi dari Bidang P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Kota Surabaya menjelaskan kepada warga bahwa penyakit infeksi yang disebabkan oleh Bakteri Leptospira dikarenakan kontak dengan urine tikus yang mengandung Leptospira atau air, lumpur yang terkontaminasi kuman.
“Bakteri Leptospira bisa masuk kedalam tubuh melalui luka lecet atau mukosa. Dan sumber penularan utama yaitu dari tikus. Jadi kalau ada tikus di rumah segera dibasmi terus kalau tikusnya kencing segara dibersihkan jangan menunggu kering. Masa inkubasi bakteri ini biasanya selama 4-19 hari, tapi rata-rata 10 hari” ujar Moch Ashadi.
Moch Ashadi juga menjelaskan bagaimana ciri-ciri seseorang yang terkena Bakteri Leptospira. Terdapat dua jenis kasus yang pertama yaitu suspek dimana penderita mengalami demam akut hingga 38 derajat celcius dengan atau tanpa disertai sakit kepala hebat selain itu adanya riwayat kontak dengan faktor risiko (hewan terinfeksi atau lingkungan yang tercemar bakteri leptospira dalam 2 minggu sebelumnya).
Selanjutnya Moch Ashadi memberikan pencegahan agar Bakteri Leptospirosis tidak berkembang di lingkungan warga yaitu dengan meningkatkan kebersihan selokan, saluran air tergenang, tempat air, kolam renang dan tempat-tempat yang dapat menjadi sarang tikus, menggunakan sepatu boot jika berjalan di daerah banjir, cuci tangan dengan sabun dan yang terakhir segera berobat ke dokter apabila demam setelah bekerja di air tergenang atau banjir. @hum/yanto