Probolinggo, BeritaTKP.com – Dua pemuda masing-masing bernama Muhammad Fandi Hardansyah (20), warga Kelurahan Jrebeng Lor, Kecamatan Kedopok, dan Muhammad Raya (18), warga Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, jadi korban pembacokan tiga orang di Jalan Supriyadi, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Akibat pembacokan tersebut, korban bernama Fandi mengalami luka pada kaki kiri, sementara korban bernama Raja mengalami luka pada mata kiri. Peristiwa itu sendiri terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, Minggu (5/3/2023) kemarin. Pagi itu, keduanya baru saja nongkrong dan hendak pulang. Ada empat orang lainnya bersama mereka.
Mereka sempat dirawat di IGD RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo. Fandi lantas diperbolehkan pulang. Sementara, Raja meminta pulang paksa saat hendak dirujuk ke RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Saat melintas di Jalan Supriyadi, Fandi pergi buang air kecil. Mereka pun berhenti di sungai yang cukup lebar di sisi selatan jalan. Pada saat itulah, ia tiba-tiba didatangi oleh tiga orang pemuda.

Salah seorang dari mereka menanyakan tentang Honda PCX berwarna abu-abu. Salah seorang teman Fandi menyebut, tidak ada Honda PCX warna abu-abu, yang ada berwarna putih. “Saat dijawab seperti itu, ketiga pelaku ini emosi. Mereka lantas berkelahi. Lalu salah seorang dari pelaku mengeluarkan celuritnya dan membacokkan pada korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota AKP Jamal.
Bacokan tersebut pun mengenai betis kiri Fandi. Sementara Raja mengalami luka pada mata kirinya. Setelah membacok korban, ketiga pelaku langsung kabur. Dengan dibantu oleh empat temannya, kedua korban dibawa ke RSUD dr Mohamad Saleh. “Saat ini kami masih mendalami kejadian ini. Termasuk modus pembacokan juga masih kami selidiki,” sebut Mantan Kasat Reskrim Polres Bondowoso ini.
Salah seorang perawat berjaga di IGD, Dewi mengaku Fandi sudah pulang sejak pagi usai dirawat. Karena lukanya tidak termasuk parah. Namun, raja sebenarnya hendak dirujuk ke RSSA Malang. Sebab, lukanya tergolong parah.
“Namun, korban yang bernama Raja meminta pulang paksa. Cuma saya kurang tahu pasti karena pulangnya pagi,” sebutnya saat ditemui di RSUD dr Mohamad Saleh pada minggu kemarin malam. (Din/RED)