Blitar, BeritaTKP.Com – Penggunaan dana Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) 2017 yang dinilai tidak transparan membuat massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pendidikan melakukan aksi unjuk rasa di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar di Jalan Raya Garum, hal tersebut dilakukan lantaran Massa mempertanyakan penggunaan dana BOP 2017 yang dinilai tidak transparan tersebut.
Dalam hal ini Massa yang terdiri dari mahasiswa dan berbagai elemen masyarakat itu menilai ada indikasi korupsi pada penggunaan dana tersebut senilai Rp 23,8 miliar. “Penggunaan dana bagi 1078 TK dan PAUD itu telah dikondisikan oleh rekanan yang merupakan orang di dalam dinas pendidikan sendiri, Kami mencium telah terjadi pengondisian melalui Ikatan Guru Taman Kanak kanak (IGTK) dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKTK) dengan memilih pihak rekanan pemenang tender secara tidak transparan,” ujar Ketua Forum Masyarakat Peduli Pendidikan, Jontor Siswanto.
Selain itu pihaknya meminta dinas pendidikan untuk mengawasi secara maksimal agar tidak terjadi penyelewengan. Kalaupun hal itu terjadi, dia meminta harus segera diproses ke ranah hukum .
Sementara itu , Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Budi Kusumarjaka menanggapi tuntutan massa pihaknya mengujarkan bahwa ia hanya memverifikasi kebutuhan masing masing sekolah. “Dalam proses penggunaan dana BOP di Kabupaten Blitar merupakan kewenangan sekolah yang bersangkutan serta merupakan rekanan yang terbaik,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Budi Kusumarjaka berjanji dalam hal ini setelah selesai pembelanjaan anggaran, maka dinas pendidikan akan melakukan pengecekan. Dan setelah dilakukan mediasi antara massa dengan perwakilan dari dinas pendidikan, massa mengaku puas dengan jawaban dari Budi. Lebih lanjut massa juga meminta dinas mengawasi secara transparan dan maksimal penggunaan dana BOP 2017. @erwin/Frins
