Jakarta Timur, BeritaTKP.com – Direktorat Pencegahan Densus 88 bekerja sama dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) menggelar kegiatan Sosialisasi Kebangsaan (SOSBANG) selama empat hari berturut-turut kepada 302 orang Calon Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 9, 11, 14, dan 16 Juli 2025 di Aula BP3MI DKI Jakarta, Ciracas, Jakarta Timur.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kebangsaan dan ketahanan ideologi para calon PMI sebelum mereka diberangkatkan ke negara tujuan. Dalam pelaksanaannya, peserta dibagi ke dalam beberapa kelas berdasarkan negara tujuan kerja, yaitu:
– Kelas A: Taiwan (134 orang)
– Kelas B: Singapura dan Taiwan (31 orang)
– Kelas C: Malaysia, Hong Kong, Arab Saudi, Qatar, UEA, Slovakia, Singapura, Kuwait, Turki, Brunei, dan Taiwan (137 orang)
– Kelas D: Negara-negara Eropa (30 orang)
Sembilan narasumber dari unsur kepolisian, termasuk personel daiyah Polri, hadir dalam kegiatan ini. Mereka memberikan sosialisasi penting terkait pencegahan paham radikalisme dan intoleransi, khususnya yang berpotensi menyasar para pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Dalam paparannya, tim narasumber mengedukasi peserta mengenai bahaya paham *Intoleransi, Radikalisme, dan Ekstremisme Terorisme (IRET)* yang kerap menyasar kelompok rentan seperti PMI. Metode pencegahan yang dilakukan meliputi:
1. Memberikan sosialisasi dan vaksin ideologi untuk membentuk daya tangkal ideologis bagi para calon PMI.
2. Menyampaikan kasus nyata pekerja migran yang terpapar paham IRET, sebagai bahan pembelajaran agar peserta dapat mengenali pola-pola rekrutmen radikalisme.
3. Menekankan pentingnya pemahaman terhadap Empat Konsensus Dasar Bangsa Indonesia, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Seluruh rangkaian kegiatan SOSBANG berjalan lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Para calon PMI menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi Duta Pencegahan Radikalisme di lingkungan masing-masing. Kegiatan ini diharapkan mampu menciptakan pekerja migran Indonesia yang tidak hanya profesional dan kompeten, tetapi juga memiliki ketahanan ideologi yang kuat. (xoxo)