Sidoarjo BeritaTKP.com – Maraknya penjual rokok ilegal yang beredar di Kabupaten Sidoarjo, tentu tak akan terjadi bila tanpa adanya dekengan wong pusat. Pantaslah jika para penjual rokok ilegal di Pasar Sepanjang Sidoarjo tanpa ragu-ragu menggelar dagangannya.

Terbaru, dikonfirmasi melalui teleponnya, salah seorang pedagang yang tak mau dipublish namanya, mengatakan, ia bersama pedagang lainnya sudah urunan untuk jatah preman Polsek Taman dan Polresta Sidoarjo. Uang patungan itu dikumpulkan pada seseorang bernama Luluk.

“Solusi atensi di Polres (Polresta Sidoarjo,). Nah ini yang saya tidak paham, karena bukan saya yang ke kantor, ya si Luluk itu. Jadi yang garis depan itu Luluk, dari Polsek sampai ke Polres,” ujar sumber akurat Media Berita TKP, Rabu, (08/11/2023).

Parahnya, sumber A1 ini mengungkapkan, masing-masing dari Polsek Taman dan Polresta Sidoarjo menerima jatah dari hasil penjualan rokok ilegal tidak sedikit. Untuk Polsek Taman sendiri menerima jatah senilai Rp3 juta, dan Polresta Sidoarjo menerima Rp5 juta per bulan.

“Terus terang ya, di Polres (Polresta Sidoarjo) itu 5 (juta), terus Polsek (Taman) itu 3 (juta). Dari Luluk ini kan sudah ditarik semua (patungan pedagang rokok ilegal),” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Memet, salah satu penjual rokok ilegal di Pasar Sepanjang Sidoarjo mengaku saat ini para pedagang rokok tanpa pita cukai kembali menggelar dagangannya, meski tidak sepenuhnya berani berjualan dengan membawa banyak dagangan.

“Iya memang benar mas kalo masih buka cuma kita hanya melayani pelanggan saja sama pesanan aja selain itu bukanya hanya eceran tidak seperti dulu yang sampai pak-pakan (slop). Kita juga bukanya dari sebelum subuh sampai jam 7 pagi saja gak berani lama-lama,” ujar Memet.

Rokok-rokok ilegal tersebut diakui Memet, didapat dari para sales yang menawarkan produknya, dengan ribuan merek yang ditawarkan. Para sales tersebut datang dari sejumlah daerah seperti Madura, Pasuruan, Tanggulangin dan beberapa daerah lainnya.

“Kalo rokoknya dapat dari sales yang datang nawari ke para pedagang terus juga gak Cuma satu dua sales yang kesini banyak mas dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Madura, Tanggulangin, Pasuruan. Kalo untuk mereknya banyak mas ada ribuan merek yang ditawarin,” jelas Memet.

“Kalo dari sales kita ngambil perslop mas dan perslopnya itu macem-macem ada yang paling murah dengan harga 50 ribu ada juga harga yang paling mahal 110 ribu. Gitu kita jualnya perpack ada yang 8 ribu sampai 15 ribu paling mahal biasanya yang paling murah kita ambil dari sales itu rokok jenis kretek,” tandasnya. (Rohadi/Pipit)