Mataram, BeritaTKP.com – Suasana siang yang biasanya tenang di depan Toko Wedring, Lingkungan Jeruk Manis, Kelurahan Cakranegara Barat, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendadak ricuh.
Dua orang juru parkir yang berasal dari wilayah Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat masing-masing berinisial RK (27) dan AH (36), terlibat dalam cekcok hebat yang berakhir dengan dugaan penganiayaan, Senin (21/07/2025), sekitar pukul 11.30 WITA.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, S.Tr.K., S.I.K., Selasa (22/07/2025) mengkonfirmasi insiden tersebut, ia menjelaskan peristiwa bermula dari saling ejek antara keduanya di area parkir tempat mereka biasa bekerja. Perselisihan yang awalnya tampak sepele itu kemudian berkembang menjadi tindakan kekerasan yang menyebabkan salah satu pihak mengalami luka cukup serius.
“Awalnya mereka saling ejek di lokasi parkir. Saat RK duduk di kursi tempatnya bekerja, tiba-tiba AH datang dan memukul wajahnya. Korban sempat menghindar, namun pelaku lalu mengangkat tubuh RK, membantingnya ke tanah, lalu menginjak wajahnya,” terang AKP Regi.
Akibat dari tindak kekerasan tersebut, lanjutnya, RK mengalami luka di pelipis wajah, dan segera melapor ke Polresta Mataram. Merespons laporan itu, Tim Resmob Sat Reskrim Polresta Mataram langsung bergerak dan mengamankan AH di lokasi parkir tempat biasa ia bekerja.
“Kami telah mengamankan pelaku bersama sejumlah barang bukti. Proses penyelidikan sedang berjalan dan pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kasat Reskrim Polresta Mataram.
Kasus ini kini tengah dalam penanganan penyidik Sat Reskrim Polresta Mataram, dengan penerapan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan sebagai dasar hukum yang disangkakan kepada AH. Pihak kepolisian juga telah melakukan visum terhadap korban dan mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi di tempat kejadian perkara.
“Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa pengendalian emosi dalam interaksi sosial sangat penting. Kami (Polisi) mengimbau masyarakat untuk menghindari kekerasan dan memilih penyelesaian damai dalam menghadapi konflik sehari-hari, terutama di ruang publik,” tutup AKP Regi. (æ/red)




