Nganjuk, BeritaTKP – Sesuai fakta di lapangan dengan banyaknya sampah sungai yang berhenti di dam dam adalah sebuah bukti kongkrit jika pihak pengairan tak pecus melakukan pekerjaan dengan sebaik baiknya . Hal ini terjadi dibeberapa titik dengan banyaknya tumpukan sampah yang sampai berminggu minggu lamanya menurut anggapan publik bahwa Dinas Pengairan cara kerjanya tak konsekwen, ini berakibat menjadikan masyarakat hilang kepercayaan terhadap pola kerjanya yang dinilai bobrok itu .
Bilamana perlu bukti seperti yang ada di saluran KW 309 dan WK B 24 berkokasi di Dusun Barong, Desa Kedungrejo, Kec.Tanjunganom, disitu terdapat tumpukan sampah yang sudah lama dibiarkan begitu saja sampai diatasnya dirambati rumput liar yaitu tepat di saluran a 199, B 25 saluran sungai ini adalah pecahan dari KW 309 dan WK B 24 yang arahnya lurus ke utara .
Kata warga Dusun Pulurejo, Desa Kedungrejo bernama Parman saat menyabit rumput di dekat lokasi tersebut pada Minggu, 22 Juni 2025 pukul 14’29 Wib. mengatakan bilamana sampah tersebut sudah lebih dari 2 bulan tak pernah diangkut, biasanya yang mengangkuti truk berwarna kuning katanya .
Juga pada Senin, 23 Juni 2025 pukul 13’01 Wib di KW 91 yang terletak di Dusun Gemarangan, Desa Klurahan, Kec .Ngronggot dari seorang kakek bernama Surat dan seorang wanita bernama Tumini yang tinggalnya berdekatan dengan lokasi saat ditanya oleh Berita TKP mengatakan bilamana sudah lama sampah tersebut menumpuk banyak sampai baunya tak karuan, hanya pada hari ini tadi ada sekitar 10 orang mulai membersihkan diangkat ke atas tangkis ” ucapnya ” . Dan ketika awak media ini menyatakan mendekat mengambil gambar memang baunya sangat menyengat sampai Lalat Hijaupun berkerumunan habitat disitu .
Jauh jauh sebelumnya di lain tempat Rabu, 19 Februari 2025 yang lalu pernah juga ada tumpukan sampah, pihak Desa sampai mengajukan permohonan ke Instansi terkait dengan menggunakan Dump Truck milik Dinas LH ( Lingkungan Hidup ) yaitu tepatnya di KW 144 Dusun Semek, Desa Bukur, Kec. Patianrowo untuk mengangkut dan membersihkan tempat tersebut agar tak mengganggu kesehatan lingkungan, karena pada waktu waktu sebelumnya Desa selalu mengadakan kerja bhakti kendati baunya sangat tidak nyaman, akhirnya Desa koordinasi dengan pihak dinas dan mendatangkan Dump Truck untuk menangani hal tersebut . Permasalahan ini semestinya adalah merupakan tanggung jawab Dinas Pengairan, namun dengan adanya seperti itu desa terpaksa mengerahkan warganya turut kerja bhakti yang sehingga sedikit banyak menjadi beban masyarakat, sekarang kondisi sudah bersih maka intinya warga Bukur tidak menghendaki adanya tumpukan sampah lagi ” ujar seorang tokoh masyarakat ” .
Rusdi, Kepala Bidang PU Pengairan Kabupaten Nganjuk ketika hendak dikonfirmasi oleh Berita TKP pada Sabtu, 28 Juni 2025 pukul 13’52 Wib. melalui sambungan telponnya tak ada jawaban . ( tut )





