Bayi Hidup Ditemukan Tergeletak di Pinggir Jalan Kawasan Hutan Blitar, Diduga Dibuang Orang Tuanya

36

Blitar, BeritaTKP.com – Bayi malang berjenis kelamin laki-laki ditemukan di semak pinggir jalan kawasan hutan jati Desa Plumbangan, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Bayi tersebut diduga kuat sengaja dibuang oleh orang tuanya.

Bayi tersebut diperkirakan baru saja dilahirkan. Hal ini berdasarkan adanya tali pusar yang belum terpotong. “Saat ini posisi bayi berada di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar,” ujar Kasi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Kamis (30/3/2023) kemarin.

Si penemu bayi tersebut adalah Uji Pangestu (23), warga asal Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi. Uji menemukan bayi malang tersebut pada Rabu (29/3/2023) jelang tengah malam, yakni sekitar pukul 22.30 WIB.

Uji mengaku pada saat itu dirinya tengah dalam perjalanan pulang usai bekerja di wilayah Kademangan. Begitu mendengar tangisan bayi, ia sontak menghentikan laju sepeda motornya. Saksi turun dari kendaraan dan mencari asal suara.

Tiba di semak hutan yang tidak jauh dari tepi jalan, padangannya berhenti pada sosok bayi yang terlentang dengan kepala membujur ke arah timur. Tubuh bayi terbungkus kain selimut biru muda. Di dekat bayi tersebut, saksi menemukan dot untuk minum susu, pampers, tisu basah dan sebungkus susu bubuk putih. Kemudian juga dua potong baju yang masing-masing warna putih dan putih-hijau.

Karena kaget bercampur panik, saksi memutuskan membawa bayi pulang ke rumahnya di Wlingi. “Di rumah, bayi tersebut sempat digendong oleh ibu saksi,” ungkap Udiyono.

Penemuan bayi tersebut lantas dilaporkan ke perangkat desa dan dilanjutkan ke kepolisian. Oleh petugas, bayi bernasib malang itu langsung dilarikan ke RSUD Ngudi Waluyo Wligi untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan. Petugas kesehatan menyatakan bayi tersebut dalam keadaan sehat.

Menurut Udiyono, dalam kasus ini pihaknya masih melakukan penyelidikan. Polisi juga masih mendalami keterangan saksi, yakni yang mengaku sempat berpapasan dengan sepasang laki-laki dan perempuan yang berboncengan motor matik.

Berdasarkan keterangan saksi mata, laki-laki tersebut berperawakan kurus dengan rambut bersemir merah serta tato seperti naga di tangan. Baju yang dikenakan warna hitam dipadu celana panjang dna sepatu berwarna senada.

Sedangkan perempuan yang dibonceng memakai pakaian dan celana warna merah. Rambut perempuan itu panjang terurai. Setelah papasan itu, tak selang lama saksi bertemu dengan bayi yang menangis. “Saat ini kita masih melakukan penyelidikan, termasuk memintai keterangan saksi-saksi,” ujar Udiyono. (Din/RED)