Lamongan, BeritaTKP.com – Pasokan ikan di Pasar Ikan Lamongan mengalami penurunan hingga lebih dari 50 persen. Hal ini disebabkan oleh bencana banjir yang masih merendam sejumlah desa di Lamongan hingga akhirnya berdampak pada jumlah stok ikan air tawar.
Salah seorang pedagang ikan di Pasar Ikan Lamongan yang bernama Kartono mengakui saat ini stok ikan air tawar turun seiring terjadinya banjir. Banjir ini melanda desa-desa di kecamatan yang memang selama ini dikenal sebagain lokasi penyuplai atau penghasil ikan budidaya.

“Pasokan ikan budidaya dari kawasan yang selama ini dikenal sebagai daerah penghasil ikan memang turun karena banjir,” kata Kartono di sela aktivitasnya di Pasar Ikan Lamongan, Jalan Kusuma Bangsa, Lamongan, Kamis (2/3/2023) kemarin.
Terhitung jumlah pasokan ikan dari petambak turun hingga sebanyak 75 persen dibanding sebelumnya terkena banjir. Padahal, Pasar Ikan Lamongan ini merupakan salah satu pasar ikan penyangga yang ada di Jawa Timur. Tetapi, untuk saat ini tidak bisa mengirim ikan air tawar dan uang vaname. “Biasanya per hari bisa mengirim 8 ton udang vaname tapi sekarang hanya bisa mengirim ke pabrik itu 1 ton per hari,” ujarnya.
Hal yang sama juga diakui oleh Khusna, pedagang Pasar Ikan Lamongan lainnya. Khusna mengatakan, bulan-bulan ini seharusnya para petani tambak di Lamongan sudah memasuki masa panen. Hanya saja, karena banjir para petani tambak tidak bisa memanen ikan budidaya mereka. “Biasanya bulan 3 ini panen raya tapi sekarang barang kosong karena tambak terendam banjir, hasil ikan saat ini turun 70 hingga 80 persen,” jelas Khusna.
Terkait harganya, baik Kartono maupun Khusna menyebut, harga ikan sebetulnya stabil dan tidak ada perubahan. Udang vaname stabil di harga Rp 60 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram, sedangkan ikan bandeng hingga ikan nila atau mujair dan ikan Bader di harga Rp 14 ribu. Bahkan, untuk ikan bandeng ukuran besar bisa seharga Rp 25 ribu per kilogram.
Seperti diketahui, banjir akibat luapan Bengawan Njero di Lamongan hingga kini masih terjadi di 6 kecamatan Lamongan. Desa-desa di Lamongan yang terendam banjir ini sebagian besar adalah desa penghasil ikan budidaya. Petani tambak terdampak banjir di Lamongan juga sudah berusaha memasang waring (jaring) supaya ikan budidaya mereka tidak berbawa arus banjir. (Din/RED)