Jawa Barat, BeritaTKP.com – Seorang bocah laki-laki dibawah umur penyandang disabilitas di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menjadi korban kekerasan oleh Orang Tak Dikenal (OTK). Terdapat sejumlah luka sundutan rokok ditubuh korban dan kuku jari kaki korban juga dicabut.

Berdasarkan informasi dihimpun, peristiwa yang menimpa bocah asal Kecamatan Tegalbuleud itu awalnya diketahui oleh tetangganya bernama Ica. Menurutnya kondisi bocah yang mengalami disabilitas mental itu kini dalam kondisi demam.

“Anak tersebut tinggal bersama dengan kakeknya, kejadian itu ketahuan pada Rabu (1/12) lalu. Dia pulang sudah mengalami luka pada bagian mukanya dan kuku kakinya ada yang nyabutin,” kata Ica, Kamis (2/12/2021).

Akibat kejadian itu korban mengalami demam, sedikitnya ada 7 kuku jari kaki korban yang dicabut. Pelakunya sendiri hingga saat ini masih belum diketahui identitasnya.

“Kuku yang dicabut adalah kuku kaki kanan dan kaki kiri. Ada 7 kuku jarinya ada yang nyabutin. Selain itu di bagian muka atas bibirnya bekas sundutan rokok,” tuturnya.

Meski mengalami disabilitas mental, Ica mengatakan bocah tersebut tidak pernah membuat resah warga setempat. Dia memang kerap meminta uang, kalaupun tidak diberi ia akan pergi dan tidak pernah memaksa kepada siapapun.

Sebelum kejadian kekerasan itu, korban pernah ditemukan dengan kondisi terikat di pematang sawah. Sama seperti kasus kali ini, pelaku pengikatan juga hingga kini belum diketahui siapa.

“Ada saksi warga yang melepas ikatan di tubuh korban orangnya ada, saat itu kondisi anak itu terikat di persawahan,” ungkap Ica.

Kapolsek Tegalbuleud, Resor Sukabumi Iptu Deni Miharja membenarkan mengenai adanya peristiwa kekerasan tersebut. Menurutnya korban diantar keluarganya untuk membuat laporan.

“Kondisi korban memang dicabut kuku jari kakinya, selain itu ada luka sundutan rokok pada bagian bibirnya. Siang tadi sudah melapor didampingi uwak nya,” kata Deni.

Menurut Deni saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan pihaknya. Polisi sulit mengungkap karena korban yang mengalami disabilitas, tidak banyak informasi yang bisa diperoleh polisi.

“Intinya kami tetap melakukan penyelidikan, korban juga mengalami keterbatasan bicara. Kami akan coba melakukan identifikasi visual orang-orang yang mungkin dia kenal,” pungkas Deni. (RED)