Babinsa Beri Pengetahuan Tentang Ular kepada petani

334

babinsa pamekasanPamekasa, BeritaTkp.com – Sambil menunggu musim hujan datang, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, sebagian warga Desa Sana Tengah dan Sana Daya beralih profesi dari petani menjadi pencari batu. Resiko yang dihadapi pekerja pencari batu selain kecelakaan juga ada bahaya lain yang mengancam yaitu bahaya gigitan ular berbisa.

Melihat potensi resiko kecelakaan kerja akibat gigitan ular berbisa, Babinsa Koramil 0826/13 Pasean Serma M. Sukur, Selasa (24.11.2015) mengunjungi para petani pencari batu di Desa Sana Tengah dan Desa Sana Daya, mengingatkan untuk berhati-hati terhadap binatang berbisa selama bekerja mencari batu. “Biasanya dicelah bebatuan kapur seperti di Pamekasan terdapat ular berbisa” ungkap Serma Sukur.

Babinsa dalam kesempatan itu menjelaskan ciri-ciri ular berbisa dan penanganannya apabila tergigit. “Ciri ular yang memiliki bisa rendah antara lain gerakannya cepat, cenderung agresif, beraktifitas pada siang hari, membunuh mangsanya dengan cara membelit, bentuk kepalanya bulat telur, tidak memiliki taring bisa, gigitannya tidak mematikan dan setelah mengigit langsung lari, karena biasanya menggigit hanya untuk pertahanan” terang Sukur.

Sementara itu ular yang memiliki bisa tinggi biasanya gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri, beraktifitas pada malam hari, membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa, bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna dan memiliki taring bisa dengan racun yang mematikan.  “Setelah menggigit biasanya masih tinggal ditempat menunggu mangsanya lumpuh” imbuhnya.

Selain itu menurut Babinsa ada beberapa jenis ular yang tidak sesuai dengan ketentuan di atas berbisa tinggi tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang dan malam diantaranya ular King Kobra dan ular Kobra. Berbisa tinggi tetapi kepala oval dan gerakan tenang yaitu ular Weling, ular welang, ular picung/pudak seruni dan semua jenis ular laut.

Penjelasan Serma M. Sukur disambut antusias para petani yang sedang bekerja di lahan milik Ratimo (56 thn) warga Desa Sana Daya yang memiliki lahan tidak produktif di Desa Sana Tengah, dimana lahannya banyak bebatuan keras dan ditumbuhi semak belukar.

Diakhir silaturahminya, Babinsa mengingatkan agar lahan yang sudah tidak ada batunya supaya ditanami pohon untuk penghijauan. “Untuk mencegah erosi dan tanah longsor saat hujan” tegasnya.(Yono)