Lamongan, BeritaTKP.com – Nelayan yang ada di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, wilayah kawasan muara sodetan sungai Bengawan Solo, terkena dampak pada ketinggian banjir.
Akibat derasnya aliran Bengawan Solo masuk ke laut utara pantai Lamongan tersebut, sejumlah perahu milik nelayan setempat mengalami kerusakan dan tenggelam. Musibah tersebut dialami subuh tadi saat arus air sedang deras-derasnya mengalir dari bengawan solo.
Fauzi selaku ketua Rukun Nelayan (RN) Sedayulawas, mengatakan bahwa penyebab perahu nelayan rusak dan tenggelam murni karena saking kuatnya arus aliran bengawan hingga perahu terguling dan tenggelam. Arus bengawan juga menyebabkan sejumlah perahu mengalami kerusakan akibat saling bertubrukan.
“Tercatat ada 1 unit perahu tenggelam milik pak Heli Sukoco, dan beberapa perahu mengalami kerusakan pada bagian lambung meski tidak begitu fatal. Kejadian akibat arus sungai BS yang kuat dan kencang, ditambah enceng gondok dan gudukan sampah yang terbawa arus turut menghantam perahu,” ujarnya.
Fauzi menyebut, kejadian arus deras sungai BS kali ini merupakan yang terbesar dibandingkan musim hujan tahun-tahun sebelumnya. Setelah ditelisik ternyata DAM Benges yang berada di selatan hulu pantai Sedayulawas oleh petugas yang berjaga dibuka penuh.
“Tadi pagi petugas DAM Benges sudah saya hubungi ternyata pintu DAM dibuka los doll. Alasannya karena wilayah di selatan sungai sudah mulai tergenang air bengawan. Saya sudah minta agar pintu DAM ditutup katanya tidak bisa karena air sedang tinggi-tingginya. Bahkan untuk 1 hingga 2 hari kedepan,” tuturnya.
Mengetahui hal ini, Fauzi meminta agar pemerintah menutup sementara DAM Benges karena saat ini akan dilakukan evakuasi perahu yang tenggelam. Pihaknya juga tidak bisa melakukan evakuasi perahu jika kondisi arus sungai BS masih deras.
Sekretaris RN Sedayulawas, Fatkhur menambahkan, bencana banjir BS ini menyebabkan sejumlah nelayan mengalami kerugian hingga mencapai puluhan juta rupiah. Terutama perahu yang tenggelam perlengkapan dalam perahu banyak yang hilang.
“Perahu tenggelam belum berhasil diselamatkan. Kita hanya bisa bisa menyelamat jaring perahu, perlengkapan perahu seperti blabak (papan), asbes, peti katu, pelampung dan lain-lain hilang terbawa arus BS,” ungkapnya, Sabtu (4/3/2023) pagi.
Sementara itu, operator DAM Benges Sedayulawas, Febri mengatakan bahwa pembukaan DAM sudah sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) buku pendoman dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Pihaknya hanya melaksanakan sesuai pedoman yang diberikan BBWSBS.
“Tindakan pembukaan penuh DAM Karet Sedayulawas kami laksanakan sesuai SOP di buku pendoman BBWSBS. Pihak RN sebelumnya sudah kami informasikan kondisi air bengawan sedang tinggi-tingginya. Kami selalu berkomukasi jika debit air tinggi kita buka DAM, kami jalankan SOP,” jelasnya. (Din/RED)