Antisipasi Balatkom dan Radikalisme Korem 084/BJ gelar Sosialisasi

828

Soso Balatkom 1 Surabaya, BeritaTkp.com – Sejarah Gerakan G30S/PKI untuk mewujudkan masyarakat Komunis di Indonesia tidak pernah berhenti sampai sekarang, untuk mencapai tujuan tersebut Komunis menggunakan berbagai cara mulai dari mempengaruhi sampai jalan penetrasi dan Infiltrasi ke dalam berbagai organisasi Pemerintahan maupun masyarakat. Hal tersebut disampaikan Kasrem 084/BJ yaitu Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro saat membacakan amanat Danrem 084/BJ pada Sosialisasi Antisipasi Balatkom dan Faham Radikalisme Bertempat di Aula Bhaskara.

Dalam amanatnya disebutkan bahwa Kegiatan sosialisasi ini juga bertujuan untuk menangkal timbulnya kembali gerakan-gerakan komunis gaya baru yang telah banyak menyusup ke berbagai elemen masyarakat. Perlu diingat, bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru.

Danrem menganggap perlunya diberikan pemahaman kepada semua prajurit dan masyarakat tentang berbagai hal yang terkait dengan bangkitnya kembali komunisme, agar dapat dijadikan bekal dalam melaksanakan tugas Binter di lapangan guna terwujudnya tingkat kewaspadaan yang tinggi, sehingga tidak mudah terhasut dan terpancing tipu daya serta propaganda komunisme.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Kasiter Rem 084/BJ Letkol Inf Mariyono, menyampaikan kepada seluruh prajurit dan masyarakat, agar selalu waspada dan mampu mengambil langkah antisipasi yang tepat serta terukur dalam mengamankan dan menjaga keselamatan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu seluruh komponen bangsa terutama TNI AD harus selalu mewaspadai dan mengantisipasi ideologi dan gerakan komunisme di Indonesia, yang telah bermetamorfosa (selalu berubah bentuk) dan berhasil menyusup ke berbagai lapisan masyarakat dan organisasi.

 Hadir pada kegiatan itu antara lain para Kasi Korem 084/BJ, Pasiter dan Pasi Intel Kodim jajaran Rem 084/BJ, anggota Korem 084/BJ, anggota Satdisjan wilayah Surabaya, anggota Persit serta Keluarga Besar TNI yang berjumlah kurang lebih 150 orang.(yono)