Nganjuk, Berita TKP – Jembatan Gebangkerep yang berada di Jalan Puntodewo Rt 09/ Rw 05 Desa Gebangkerep , Kec. Baron dalam pembangunannya kini hampir usai oleh publik dan aktifis LSM masih menyoroti karena dinilai ada ketidak benaran dari sikap sikap para petugas CV maupun Pengawas Dinasnya yaitu mengenai pro aktif mengawasi setiap harinya digarapan dalam menanganani pekerjaan , maka publik menuding bawasanya ada indikasi bersekongkol koproh , karena pekerjaan awalnya hanya dipercayakan pada kuli kuli yang belum jelas dari tingkat skil nya . Seolah Dinas sendiri bersikap ” Pembiaran terhadap pekerjaan ” .
Sesuai keterangan Rifa’i selaku pelaksananya Rabu , 25 Oktober 2023 pukul 14’43 WIB kepada Media ini dilapangan , mengaku jika pemborongnya Rio , PPK nya Bagus , Consultan pengawasnya Nurhadi tetapi tidak pernah kesini yang datang hanya anak buahnya , ” Bos ya duduk manis dirumah to pak ” , sedang Pengawas Dinas kesini 3 hari sekali , mengenai batu raen itu memang anjurannya dari Dinas begitu karena batu raen yang model lama itu dipakai untuk sistem irigasi sedang kalau jembatan nggak harus seperti itu , menyinggung tentang keberadaan Direksi Keet kata Rifa’i disitu ada buku tamunya tapi didlesepno ( disembunyikan ) , soal kenapa beton lama dari batu bata itu tidak dibongkar bersih karena memang dalam RAB nya demikian itu . Dipertanyakan kepada Rifa’i dan dijawabnya bahwa pelebaran jembatan menambah dari yang lama 3 meter sekarang menjadi kira kira 4,8 meter dan semua matrial sudah mendapat persetujuan dari Dinas ” ucapnya ” .
Yang menjadi pertanyaan disini kenapa buku tamu disembunyikan dan tak disiapkan apa layaknya sebagai Direksi keet , apakah dengan tujuan untuk menghindari. pelayanan keterbukaan publik atau gimana …… ? Yang selanjutnya mengenai keberadaan alat berat Baghoe yang notabene jarang dioperasikan sementara hanya menjadi pajangan dipindah sana dipindah sini, ada kecurigaan bahwa alat tersebut tidak dipakai akan tetapi dalam kategori dimasukan anggaran operasi , jika itu tidak tergunakan kenapa tak di sisihkan dari lokasi. Seperti apa yang dikatakan Rifa’i bahwa proyek Jembatan berakir tanggal 10 November 2023 tetapi dalam kenyataan di Banner berakir tanggal 27 Oktober 2023 disinilah publik merasa ditipu dengan keberadaan papan informasi proyek tersebut .
Namun selanjutnya publik menunggu perkembangannya sampai finish dan jembatan bisa normal untuk beroperasi , karena publik baru kali ini melihat pembangunan jembatan yang tak dibongkar secara total.(tut / team)





