Sampang, BeritaTKP.com – Sejumlah kabupaten di Jawa Timur mulai terdampak kekeringan saat memasuki musim kemarau. Khususnya desa-desa di Kabupaten Sampang, Madura yang mengalami kekeringan paling krisis selama tahun 2022. BPBD Sampang menyebutkan di Kabupaten Sampang ada sebanyak 63 Desa di 14 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Sampang.

“Ada 63 desa yang dikategorikan kering kritis tahun 2022 ini tersebar di 10 kecamatan dari total 14 kecamatan se-Kabupaten Sampang,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Sampang, Asroni, Jumat (2/9/2022).

potret warga Sampang yang rela mencari air bersih karena terkena dampak kekeringan.

Padahal, jelas dia, jumlah ini lebih kecil dibanding tahun sebelumnya mencapai 74 desa dan satu kelurahan.”Tahun sebelumnya (2021) 74 desa dan satu kelurahan (Mengalami kekeringan),” tegasnya.

Dari 63 desa, Kecamatan Kedungdung merupakan wilayah dengan jumlah desa terbanyak mengalami kekeringan kritis. Kekeringan terjadi di 13 desa. Di antaranya Desa Rohayu, Bajrasokah, Nyeloh, Banjar, Ombul, Pajeruan, Kedungdung, Batuporo Barat, Batuporo Timur, Gunung Eleh, Daleman, Pasarenan dan Palenggiyan.

Dia mengaku desa yang dikategorikan mengalami kekeringan kritis dideteksi dengan melihat jarak antar rumah dari sumber air lebih dari 5 KM. Sehingga warga cukup kesulitan mendapat air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. “Ukurannya melihat jarak dari rumah ke tempat sumber mata air serta sulitnya daerah menggunakan air untuk masak, cuci dan minum,” ungkapnya

Asroni menambahkan data tersebut diperoleh berdasarkan laporan dari masing-masing kecamatan. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan OPD untuk meninjau kembali fakta di lapangan.

“Kami kasih waktu satu minggu untuk kecamatan mendata daerahnya yang masuk kategori kering kritis, satu minggu lagi dilakukan pengecekan dan penyerahan data,” ujarnya.

“Hanya kecamatan Camplong, Jrengik, Omben dan Ketapang yang desanya tahun ini tidak masuk (Kekeringan kritis),” imbuh Asroni. (Din/RED)