Sidoarjo,BeritaTKP.ComĀ — Bencana banjir di Sidoarjo masih belum surut.Banjir juga melanda kawasan Jalan Joyoboyo, Desa Medaeng, Kecamatan Waru, Senin (10/3). Beberapa pengendara harus mendorong motornya mencegah mogok.
Banjir yang melanda Medaeng, Waru, Sidoarjo ini menggenang sejak Jumat (7/3) sore, pasca hujan lebat mengguyur wilayah ini.Hal ini menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi jalan hingga ke pemukiman warga.
“Banjir sudah menggenang sejak Jumat (7/3) sore, di sini (Medaeng, red) sudah menjadi langganan ketika hujan deras musti banjir,” ujar pedagang, Tomo, Senin (10/3).
Menurutnya, banjir yang menggenangi Jalan Joyoboyo ini berasal dari luapan air sungai buntung yang alirannya melalui Medaeng. Akibat genangan air yang tinggi menyebabkan beberapa motor mogok, sebagian pengendara memilih mendorong motornya agar tidak kemasukan air.
“Ketinggian air kemungkinan mencapai 20 – 30 sentimeter. Saat hujan deras, debit air semakin naik. Harapannya, segera ada perbaikan dari Pemkab Sidoarjo, supaya masalah banjir tidak terus menjadi agenda rutin,” keluhnya.
Selain Desa Medaeng, banjir juga merendam beberapa titik di Desa Bungurasih. Didik, warga Bungurasih, mengungkapkan bahwa air bahkan sempat masuk ke rumah-rumah warga yang berada di pinggiran sungai buntung.
“Beberapa rumah di dekat sungai terendam air. Tapi sekarang sudah mulai surut, tinggal sekitar 15 – 30 sentimeter,” jelasnya.
Sementara itu, Camat Waru, Nawari, memaparkan, ada 10 desa di wilayah Waru yang terdampak banjir. Desa-desa tersebut antara lain Medaeng, Pepelegi, Bungurasih, Waru, Kureksari, Kedungrejo, Janti, Kepuhkiriman, Tambakrejo, dan Tambaksawah.
Menurutnya, banjir ini di Desa Medaeng, Waru, Sidoarjo, disebabkan oleh luapan dari tiga saluran air besar, yaitu Sungai Buntung, Kali Sinir, dan Kali Bulak Dok. “Tiga sungai itu saat ini volumenya masih tinggi,” pungkasnya. (red/imm)