Surabaya, BeritaTkp.com – Dalam kegiatan penertiban PKL hari minggu (17/01) di jalan kejawan lor Satpol pp melakukan penertiban pkl dan mendapatkan perlawanana dari para pedagang di area tersebut. Bahkan para pedagang melempari mobil dinas petugas satpol pp dengan bangkai ikan dan memaki-maki petugas yang ada di lokasi dari keterangan yang di rangkum tim berita tkp dari salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya. Bahwa mereka berjualan di atas tanah nenek moyang mereka dan sudah turun temurun berjualan dilokasi tersebut.
Dan para pedagang tetap bersih keras untuk tidak mau di relokasi di sentra bulak yang tidak jauh dari lokasi pedagang yang di tertibkan dengan alasan akan menurunkan omset penjualan mereka
Saat tim berita tkp meminta konfirmasi dari salah satu petugas satpol pp Mengatakan, “bahwa dari pihak kami sudah sering kali melakukan pendekatan dan sosialisasi pada para pedagang”.
Tetapi pedagang tidak mau di relokasi dengan alasan bahwa mereka berjualan didepan rumah mereka sendiri dan tidak menganggu arus lalu lintas. Hal serupa juga dialami oleh pedagang yang berjualan di daerah tambak sigaran yang biasa di panggil bu supatmi 50 tahun merasa di rugikan oleh oknum satpol pp. Karena dagangan dan rombong yang biasa dipakai diangkut oleh petugas satpol pp tanpa pemberitahuan sebelumnya dan kerugian ditafsirkan ratusan ribu rupiah di karenakan semua dagangan yang ada ludes entah kemana dan tidak ada pertanggung jawaban dari pihak terkait.
Dari keterangan bu supatmi yang asli madura ibarat sudah jatuh ketiban tangga “leh bendeh oleh otang ngalak tang rombong e soro mejer bicara dengan logat maduranya” ( sudah modal dapat hutang ambil gerobak di suruh bayar red ) karena modal dapat hutang dan belum lunas. untuk memulai berdagang lagi bu supatmi harus mencari hutang lagi untuk memulai berdagang lagi. (Red)