Pembunuh Abdul Gani Adalah Pecatan TNI

394

korban-dimas-kanjengSitubondo, BeritaTKP.Com– Pengembangan kasus pembunuhan yang di Otaki Kanjeng Dimas Taat Pribadi Polisi masih terus mendalami kasus pembunuhan terhadap Abdul Gani, salah satu pengikut setia Dimas Kanjeng Taat Pribadi.Tim dari POLDA JATIM telah melakukan penyelidikan dan ternyata para eksekutor pembunuhan tersebut adalah para pecatan TNI yang telah menjadi pengikut Kanjeng Dimas.

Para pecatan TNI tersebut berperan sebagai ketua pelindung dari semua santri dan sebagai koordinir apabila ada kegiatan yang sifatnya rahasia, TNI yang terlibat total enam orang. Lima di antaranya sudah tidak aktif lagi. Sementara seorang anggota aktif sudah diserahkan ke kesatuannya untuk diproses hukum. Dua di antara lima tentara yang tidak aktif masih buron. Tiga lainnya sudah tertangkap.

Menurut hasil peyelidikan Ditreskrimum data para pecatan TNI mereka adalah Ahmad Suyono (pangkat terakhir kapten), Wahyu Wijaya (pangkat terakhir letkol), dan Wahyudi (pangkat terakhir letkol]  mereka telah berbagi tugas dalam mengexsekusi korban dan dari pengakuan pelaku, kata Taufik, Abdul Gani dibunuh karena menyelewengkan banyak uang dan tidak sejalan dengan program padepokan. Dia juga dianggap memprovokasi pengikut lain agar tidak percaya kepada Dimas Kanjeng dan di kuwatirkan akan membocorkan rahasia ilmu Dimas Kanjeng ke publik, dengan mau menjadi saksi atas laporan penipuan di Mabes Polri.

Karena itu, disusunlah rencana untuk menghabisi Abdul Gani. Penyusunan rencana tersebut dipimpin Wahyu Wijaya (seorang tentara dengan pangkat terakhir Letkol). Caranya, korban diminta datang ke salah satu rumah di padepokan.

“Alasannya, mau dipinjami uang di beri kompensasi dalam organisasi,” ucap Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Taufik Herdiansyah, saat di konfirmasi wartawan BeritaTKP Jumat di Mapolda JATIM (30/9/2016).

Setelah di rencanakan pelaku sudah menunggu di tempat yang telah di jadwalkan dengan korban yang datang sendirian dengan naik mobil tidak curiga. Ketika masuk ke dalam rumah tersebut, hanya ada satu orang yang menemui. Saat Abdul Gani berbincang-bincang, satu pelaku muncul dari belakang dan memukulkan besi ke tengkuknya hingga terjatuh. Setelah itu, muncul satu pelaku lagi yang menjeratnya dengan tali dan setelah diperiksa dan dinyatakan sudah tewas.

Korban kemudian ditelanjangi. Wajahnya dilakban dan kepalanya dibungkus plastik. Tubuh Gani kemu­dian dimasukkan ke kontainer yang sudah disiapkan Tugas selanjutnya diteruskan anggota lain dan untuk menghilangkan jejak para pelaku berinisiatif seakan – akan korban telah terjadi pengeroyokan dengan pemuda setempat pelaku kemudian membuang jasad korban di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jateng. @ Agus / Wahyu.

.