SAMARINDA, BeritaTKP.com – Mahasiswa di Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar aksi turun kejalan guna menolak kedatangan Presiden Jokowi di Kota Samarinda, Selasa (24/08).

Koordinator dari aksi tersebut, Jodi mengatakan pihaknya menolak kehadiran Jokowi karena kebijakan dari pemerintah pusat yang memperburuk kondisi masyarakat di Kaltim di tengah masa pandemi Covid-19.

“Menolak Jokowi untuk hadir, karena Provinsi Kalimantan Timur tidak lepas dari angka kasus Covid-19 yang selalu meningkat. PPKM pun berlevel-level. Bagaimana rakyat Kalimantan Timur tidak menderita dengan keadaan yang seperti ini,” kata Jodi

Jodi mengatakan setidaknya ada tujuh masalah yang harus dituntaskan oleh Jokowi. Pertama terkait dengan kerusakan lingkungan. Kemudian terkait dengan penanganan pandemi Covid-19. Jokowi diminta untuk mengutamakan kesehatan masyarakat.

Selain itu, mereka juga mendesak Jokowi mengembalikan independensi KPK hingga mencabut Undang-undang Cipta Kerja.

“Presiden harus menyelesaikan dulu segala permasalahan yang ada,” ujarnya.

Sepanduk yang dipasang dijalan Kota Samarinda.

Selain turun ke jalan, kata Jodi, pihaknya juga akan memasang sepanduk penolakan di setiap jalan yang akan dilalui oleh Jokowi, mulai dari Bandara Sungai Siring Samarinda hingga Jalan Pahlawan.

Sebelumnya, Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kaltim, Selasa (24/8), untuk menghadiri sejumlah kegiatan yang diadakan.

Sejumlah agenda yang akan dilakukan Jokowi di Kaltim antara lain adalah meresmikan ruas jalan tol yang menghubungkan wilayah calon ibu kota negara baru, Tol Balikpapan-Samarinda ruas Balikpapan-Samboja; meninjau vaksinasi di Samarinda dan Balikpapan; memberikan arahan ke forum pimpinan daerah.

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 07.00 wib.

“Mengawali agenda kerja di Provinsi Kalimantan Timur, Presiden akan menuju SMPN 22 Kota Samarinda untuk meninjau pelaksanaan kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para pelajar,” ujar Bey dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/8). (RED)