Ilustrasi pencabulan anak.

MAKASSAR,BeritaTKP.com – 16 Anak dibawah umur yang menjadi korban pencabulan oleh seorang marbot masjid di Makassar, Sulawesi Selatan. Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulsel minta para pengurus masjid lebih selektif dalam memilih marbot masjid.

“Atas kejadian ini pencabulan ini, memang pengurus masjid ini perlu lebih selektif dalam merekrut marbot masjid, karena ini kan kalau fungsi tugas marbot masjid sangat vital, dia bertanggung jawab soal kebersihan dan lain-lain,” kata Ketua Prima DMI Sulsel, Abdul Harus Zainuddin, Rabu (18/8/2021).

Abdul Haris mengatakan pelaku pencabulan adalah oknum yang bekerja sebagai marbot. Abdul Haris berharap warga tidak takut membawa anak-anak mereka untuk pergi beribadah ke masjid setelah peristiwa ini.

Apalagi, DMI saat ini sedang gencar mengkampanyekan masjid ramah anak-anak. Bahkan idealnya, masjid dijadikan rumah bermain untuk anak-anak.

“Harapan saya dengan kejadian ini, masyarakat tidak khawatir yang berlebihan karena yang melakukan ini oknum. Tugas kita termasuk DMI adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid. Bahkan idealnya masjid ada taman bermain bagi anak-anak supaya anak-anak betah di masjid, senang datang ke masjid,” terangnya.

Yang menjadi persoalan, lanjut Abdul Haris, adalah soal perekrutan marbot yang tidak jelas, khususnya di Makassar. Tidak ada seleksi resmi yang dilakukan oleh pengurus masjid.

“Sering datang ke masjid dan bersih-bersih masjid sudah disebut marbot. Secara de facto diangkat menjadi marbot, tetapi secara de jure tidak. Maka tentu kedepannya pengurus masjid harus selektif dan betul-betul memperhatikan,” sebutnya.

Sebelumnya marbot masjid di Makassar, KA ,65, ditangkap oleh polisi karena diduga telah mencabuli anak dibawah umur. Polisi mencatat ada sebanyak 16 korban dari kebejatan KA.

“Pelaku dilaporkan telah mencabuli anak didalam masjid. Jumlahnya terbilang banyak ada 16 orang,” kata Kanit PPA Polrestabes Makassar, Iptu Rivai. (RED)