LAMONGAN, BeritaTKP.Com – Jebakan tikus yang dialiri oleh listrik telah menelan korban jiwa. Seorang petani warga asal Desa Gumantuk, Kecamatan Maduran, Lamongan, Jawa Timur, ditemukan tak bernyawa diatas petak sawah miliknya, pada Jumat (11/6/2021) kemarin.
Kapolres Lamongan AKBP Miko Indrayana melalui Kasubbag Humas Iptu Estu Kwindardi mengatakan, bahwa korban ditemukan pertama kali oleh anaknya yang bernama Sutaji 40 tahun. Korban dalam kondisi tergeletak sudah tak bernyawa pada sekitar pukul 00.30 wib diarea persawahan Desa Gumantuk.
“Korban tak kunjung pulang hingga dini hari dan anaknya memutuskan untuk mencari ayahnya ke sawah. Dari situ korban baru ditemukan tergeletak diatas petak sawahnya miliknya sudah tak bernyawa,” ujar Iptu Estu.
Pada mulanya, korban berpamitan untuk pergi ke sawah pada Kamis (10/6/2021), sekitar pukul 20.00 wib. Karena khawatir dengan korban yang tak kunjung pulang kerumah, si anak akhirnya bergegas mencari dengan mengajak tetangganya bernama H Ali Jafar. Setibanya di sawah, si anak sontak kaget saat menemukan tubuh ayahnya sudah tergeletak dalam kondisi tak bernyawa.

Mereka kemudian melaporkan kejadian ini ke perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Maduran. Hingga akhirnya, polisi segera datang ke lokasi guna melakukan olah TKP. Selain itu, petugas medis dari Puskesmas Muduran juga datang ke lokasi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Dari hasil olah TKP, Estu Kwindardi mengungkapkan bahwa, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban. Hanya terdapat luka bakar yang menganga pada punggung dan telapak tangan sebelah kanan korban. Hal tersebut dikarenakan korban menyentuh kawat yang aliri listrik dari Genset. “Korban murni meninggal karena tersengat listrik. Tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan ataupun tanda-tanda kekerasan,” terang Estu.
Selain itu, Pihak Kepolisian juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi dan keluarga korban. Selanjutnya, kepolisian melakukan tindak pemeriksaan visum luar dan segera menyerahkan jenazah kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. [AES/RED]