SIDOARJO, BeritaTKP.Com-  Kegiatan pembelajaran tatap muka akan segera dilaksanakan secara  terbatas. Rencananya akan dimulai pada Juli mendatang atau awal tahun ajaran baru 2021-2022. Untuk mempersiapkan semua hal yang diperlukan untuk pembelajaran tatap muka mendatang, sebanyak 66 guru SMA di Sidoarjo harus melakukan vaksinasi  tahap dua.

Proses vaksinasi tahap 2 yang dilakukan oleh para pengajar Dikota Sidoarjo.

Wakil Humas SMAM I Taman Sidoarjo Emil Mukhtar Efendi, mengatakan bahwa vaksinasi yang dilakukan oleh pihak pengajar ini seiring dengan kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan SKB empat Menteri pada 30 maret 2021 yang lalu. SKB ini berkaitan dengan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi  seperti ini.

“Dengan kebijakan tersebut, SMAM I Taman siap melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka meskipun masih terbatas. Maka seluruh pengajar hari ini harus melakukan vaksinasi tahap kedua,” kata Emil usai melakukan vaksinasi, Jumat (11/6/2021).

Emil menjelaskan,bahwa sebelumnya vaksinasi tahap pertama sudah dilakukan pada bulan April yang lalu. Vaksinasi ini juga dilakukan untuk memastikan pembelajaran tatap muka berjalan aman.

“Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka kami juga telah melakukan permintaan izin dari para wali murid. Pada intinya semua wali murid menyetujui untuk sekolah dilakukan secara tatap muka,” jelas Emil.

Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka nantinya akan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan sesuai aturan dari pemerintah. Sebelum memasuki area sekolah, semua peserta didik diwajibkan untuk melakukan cuci tangan, mengukur suhu badan, dan memakai masker.

Lalu, jumlah siswa yang akan melakukan kegiatan pembelajaran hanya dibatasi sebanyak 30 persen. Setiap harinya, dan jam pembelajaran dimulai sekitar pukul 08.00 wib hingga pukul 11.00 wib.

Dalam sehari siswa hanya diberikan sebanyak  tiga mata pelajaran, mata pelajaran itupun harus serumpun.

“Siswa-siswi yang masuk dengan sistem bergantian, satu hari masuk satu hari libur. Setiap harinya hanya diberikan tiga mata pelajaran, itupun harus serumpun,” tandas Emil. [AES/RED]