Pengemudi Gojek Mogok Tuntut Manajemen Batalkan Turunkan Tarif

250
aaaaa
aksi pengemudi gojek yang meminta agar manajemen menunda penurunan tarif

Surabaya,BERITATKP.com: DPRD KOTA Surabaya,, akan memanggil manajemen Go-jek terkait keluhan pengemudi soal penurunan tarif. Bila manajemen tak memenuhi, dewan mengancam akan menutup operasional transportasi berbasis online itu di Surabaya.

Ketua DPRD Surabaya Armuji mengatakan memanggil manajemen Go-jek pekan depan. Ia memberikan kesempatan pemanggilan hingga dua kali.

“Bila tak memenuhi panggilan, terpaksa kami bubarkan Go-jek di Surbaya,” kata Armuji.

Sementara itu, Manager Operasional Go-jek Surabaya, Candra Noviandri, mengaku belum dapat memberikan penjelasan soal penurunan tarif. Ia mengaku masih berkoordinasi dengan kantor pusat mengenai masalah itu.

“Kami hanya mengikuti keputusan di pusar. Silakan hubungi tim di Jakarta,” kata Candra

Kamis 18 Agustus, ribuan driver Go-jek di Surabaya berunjuk rasa memprotes penurunan tarif. Mereka memprotes manajemen menurunkan tarif Rp8.000 per 8 jam sejak pekan lalu.

Mereka menilai penurunan tarif itu sepihak dan memberatkan. Mereka menuntut manajemen mengembalikan pemberlakuan tarif awal yaitu Rp15 ribu per 8 jam.

Beberapa pengendara Go-jek bertatap muka dengan Ketua DPRD Surabaya, Armuji. Dalam pertemuan itu, pengendara Go-jek menyampaikan keluhan soal penurunan tarif secara sepihak oleh manajemen.
Armuji menilai kebijakan manajemen itu tak konsisten. Sebab menurut driver, keputusan itu diambil secara sepihak tanpa sosialisasi.

Pertemuan berlangsung setelah ribuan driver Go-jek berunjuk rasa di dua lokasi di Surabaya. Mereka memprotes manajemen yang menurunkan tarif.

Pertemuan berlangsung kurang lebih selama sejam. Armuji berjanji akan menyampaikan keluhan tersebut ke manajemen Go-jek. “Senin depan, kami (DPRD Surabaya) akan memanggil manajemen terkait keluhan driver,” kata Armuji di Kantor DPRD Surabaya, Kamis (18/8/2016).

Keluhan itu yaitu meminta manajemen mengembalikan pemberlakuan tarif awal yaitu Rp15 ribu per 8 Km. Artinya Rp1.875 per Km.

Sebab sejak pekan lalu, manajemen menurunkan tarif Rp8.000 per 8 Km. Atau, Rp1.000 per Km.

“Gara-gara itu, penghasilan kami berkurang. Hanya Rp1.600 per Km jadinya,” kata Suparno di sela-sela aksi.

Suparno mengaku manajemen tak pernah menyosialisasikan soal penurunan tarif. Lantaran itu, driver Go-jek terpukul. Dua hari tarif baru berlaku, driver pun mengeluhkan pendapatan menurun.

Menurut Suparno, pendapatan mereka turun hingga 50 persen per hari. Sementara beban memenuhi kebutuhan sehari-hari terus bertambah.

Suparno dan kawan-kawan pun menuntut manajemen mengembalikan tarif ke besaran awal. Sehingga mereka dapat tetap memenuhi kebutuhan.     [Nur Alim]