Tuban, BeritaTKP.Com – Harga gabah ditingkat petani Kabupaten Tuban anjlok di kisaran Rp3.200 rupiah per kilogramnya. Padahal, harga normal untuk gabah kering di tingkat petani mencapai Rp 4800-5000 per kilogram. Anjloknya harga yang disebabkan cuaca buruk membuat petani mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Petani di Tuban panen padi.

Salah satu petani yang terkena dampaknya adalah Kasmadi ,55,. Warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Tuban ini mengaku sudah mengeluarkan biaya tak sedikit untuk 2 hektar sawah yang ia garap. Biaya tersebut, ujar Kasmidi, digunakan untuk membeli pupuk, obat-obatan dan ongkos pekerja.

“Biaya perawatan padi yang sudah kita keluarkan dari mulai usia satu hari hingga masa panen mencapai puluhan juta mas,” ujar Kasmidi, Minggu (21/3/2021). “Kalau harga gabah Rp3.200 ya rugi mas, apalagi saat ini biaya panen juga naik,” imbuhnya.

Kasmidi menyatakan, angin yang kencang membuat padi roboh. Jika tak diikat, padi-padi itu akan busuk dan tak laku dijual. Kalaupun laku, harganya sudah pasti akan murah.

“Kalau gak kita ikat dan dirikan, nilai jual padinya akan menurun karena kualitas padi yang terendam air itu sangat jelek,” imbuhnya. Sementara hingga berita ini ditulis, Dinas Pertanian Tuban belum bisa dimintai keterangan terkait anjloknya harga gabah di kalangan petani.

Kasmidi saat ini hanya bisa pasrah dan berharap kepada pemerintah daerah dan pusat agar bisa mencarikan solusi terbaik agar dirinya dan ratusan petani lainnya tidak mengalami kerugian yang cukup signifikan. AR/Red