Sumedang Berita-TKP.Com Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengharapkan muncul banyak pemimpin wanita baru di Indonesia. Tito menilai peran wanita bisa lebih dekat dengan masyarakat.
Hal itu disampaikan Tito setelah pelantikan calon praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di kampus IPDN, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019). Di tahun ini, dari 1.607 praja yang dilantik, banyak praja wanita yang lolos serangkaian proses seleksi.
“Saya pertama memberikan apresiasi karena lebih dari 500-nya (praja) adalah wanita. Ada 577 itu wanita, hampir 35 persen atau sepertiga. Ini bisa membawa program emansipasi wanita,” ucap Tito.
Mantan Kapolri ini menilai wanita memiliki peran tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Sifatnya yang lembut dan keibuan, menjadi poin penting.
Tito berharap agar wanita dapat mengambil peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia. “Karena wanita ini memiliki banyak kelebihan, lebih keibuan, lebih dekat dengan wanita dan anak-anak. Itu menjadi target pembangunan kita ke depan, sehingga kita harapkan pemimpin-pemimpin wanita akan hadir,” katanya.
577 Praja wanita ini dilantik bersama dengan ratusan praja pria lainnya. Mereka merupakan orang-orang yang sudah lolos berbagai tahapan dalam proses seleksi baik tes teori maupun fisik. Setelah jadi praja, mereka akan menimba ilmu selama kurang lebih empat tahun di IPDN.
Tito berpesan agar para praja IPDN bisa menghadapi berbagai tantangan yang ada di depan mata. Menurut dia, ada beberapa tantangan ke depan yang harus dihadapi seperti adanya globalisasi, demokratisasi yang berkembang di masyarakat, teknologi informasi dan tantangan lainnya.
“Masyarakat lebih kritis, kemudian masyarakat pemilik negara menghendaki mindset aparatur negara berubah. Dari mindset pemerintah, penguasa, menjadi pengabdi negara, pelayan masyarakat,” ujar Tito.
“Tadi saya juga minta praja muda menyiapkan diri betul untuk dibentuk menjadi aparatur memiliki fisik kuat, sehat, kemudian wawasan pemikiran yang luas, akademis. Kemudian juga memiliki moralitas yang baik, terutama integritas untuk mengabdi sebagai pelayan masyarakat,” pungkas Tito menambahkan.(red)
