Lombok, BeritaTKP.com – Gempa berskala besar terjadi 1005 kali pada Kabupaten Lombok dan Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat tercatat dengan kerugian 7,7 Triliun. semenjak (29/06/2018) hingga sekarang Rabu,(22/08/2018) terjadinya bencana gempa tersebut berdampak pada rusaknya seluruh ekosistem alam dan akses penghubung, serta menon-aktifkan seluruh kegiatan keseharian masyarakat setempat.
TBM-BG Tim Bantuan Medis Bumi Gora Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Menerangkan terjadi Gempa yang menimpah wilayah 80% pada kabupaten Lombok Utara dan 20% pada wilayah Kota Mataram, bermula dari gempa berkekuatan 6.4 SR pagi 07;00 WIB (29/07/2018), terjadi susulan gempa berkekuatan 7 SR sore 18:30 WIB (5/07/2018).
Hanya selisih tenggang 3 hari, terjadi susulan gempa berkekuatan 6,2 SR Siang 14:00 (9/08/2018), susulan gempa terjadi lagi pada (19/08/2018) Siang 12:00 WIB dengan kekuatan gempa 5,8 SR . pada hari yang sama dengan berselisih empat menit susulan gempa terulang lagi berkekuatan 6,5SK 12:00 WIB (19/08/2018), hingga malam 21:56 WIB gempa berkekuatan 7 SR (19/08/2018).
Kepedulian, TBM-BG yang bekerjasama dengan BNPB Badan Nasional Penanggulangan Bencana, IDI Ikatan Dokter Indonesia Kota Mataram, BSARN Badan Search and Resque Nasional, dan PTBMMKI menggelontorakan Bantuan berupa logistik dan kesehatan. Serta bantuan dari segenap masyarakat yang menurunkan logistik dan trauma healing.
TBM-BG menyampaikan terhadap masyarakat agar tidak panik jika adapun terjadinya gempa susulan, serta masyarakat harus secepatnya menjauhi bangunan tinggi dan bergegas mengarah pada tiitk kumpul yang sudah disediakan (fasilitas sangat terbatas/red).
Masyarakat setempat berharap, adanya bantuan yang dikirim cepat khususnya pada korban bencana gempa, oleh jajaran pemerintah maupun segenap elemen masyarakat dari lokal maupun non-lokal serta berharap bantuan terprioritas berupa Logistik, kesehatan, trauma healing yang menimpa pada anak-anak, dan bantuan dana untuk perbaikan fasilitas pemukiman sementara pada masyarakat setempat.
Dari Hasil evakuasi ditemukan dan terdata, meninggal dunia sampai hari ini tercatat 515 jiwa, sedangkan luka-luka tercatat 7.145 jiwa, berdasarkan data enam hari lalu pengungsi mencapai 431.416 ,sedangkan rumah rusak terdata 73.843 unit, dan 798 fasilitas umum rusak akibat gempa, ungkap, I Ketut Suarta Putra Pratama (20) anggota TBM-BG. red.