Pacitan, BeritaTKP.Com – Meskipun pernah di media kan di koran ini (31/3) lalu, dengan judul “Listrik Byar Pet, PLN: Ojo Wartawan Sing Mrene”, nampaknya PLN tidak banyak berubah.
Di wilayah Ngadirojo kejadian bayar pet tetap saja berlangsung sampai hari ini. Hingga salah seorang warga Kaliatas, Wiyoro, yang enggan namanya di tulis mengeluhkan kejadian ini kepada wartawan media BeritaTKP, “saya fisioterapis praktisi klinis , alias ppraktek di KLINIK sendiri jadi saya bener2 tahu kalau mati lampu pak.” ujarnya. tentang kerugian materiil, ibu rumah tangga yang sekaligus aktivis ini menjawab, “Ada pak ultrasound 2 serfis habis 1.600 SWD ganti tabung 3.000.000 rupiah, padahal kami sdh pakai stabilizer lhoo.” Imbuhnya.
Saat dimintai konfirmasi kepada pihak PLN melalui sambungn seluler di nomor +62 817-0390-1***, manajer Unit Pelayanan Jaringan Pacitan, Adib, tidak merespon.
Bahkan, Handaya Aji, seorang tokoh masyarakat yang mantan Pimpinan DPRD Pacitan, juga mengkritisi pelayanan Penerangan Jalan Umum, “Ada indikasi titik PJU itu dimainkan. Kami lihat di lapangan jarang PJU ber KWH meter. La bagaimana PLN menghitung tagihan pajak nya yang mencapai 6.000.000.000 lebih itu? Saya menduga PLN hanya semacam mengklaim PJU seperti spj atas 10 % total pembayaran pelanggan,” ungkapnya.
Dan saat dimintai keterangan serta klrarifikasi oleh wartawan BeritaTKP terkait permasalahn ini lagi, kepada pihak PLN, tentang Berapa PJU tahun 2016 ? Sampai bulan oktober yang 2017 berapa? Namun tidak ada jawaban dan tanggapan sama sekali.
Menurut data yang dihimpun oleh awak media BeritaTKP misalnya menyebut, untuk laporan bulan Desember 2015 beberapa 4 idpel mengklaim pju di atas 8.000.000 rupiah. Idpel 515420581831 malah mencatat rekor tagihan ke APBD sebesar 9.403.474. Bersambung… @HeriB