Makassar, BeritaTKP.com— Fakta mengejutkan terungkap di balik kasus penculikan bocah Bilqis (4) yang sempat dijual hingga ke kawasan Suku Anak Dalam di pedalaman Jambi. Pelaku utama, Sri Yuliana alias Ana (30), diduga tidak hanya menjual Bilqis, tetapi juga tiga dari lima anak kandungnya sendiri.

Dugaan tersebut diungkapkan oleh salah satu anak Sri Yuliana yang kini berada di rumah aman Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar. Pihak kepolisian kini tengah mendalami kebenaran informasi tersebut.

Kepala DP3A Kota Makassar, drg. Ita Isdiana Anwar, membenarkan adanya laporan tersebut.

“Informasi ini berasal dari anaknya sendiri. Dua anaknya yang kini bersama kami berusia 9 tahun dan 5 tahun. Sang kakak mengatakan bahwa tiga adiknya telah dijual oleh ibunya,” ujar Ita kepada Liputan6.com, Selasa (11/11/2025) malam.

Ita menambahkan, kedua anak itu sebelumnya dititipkan oleh penyidik ke rumah aman DP3A untuk perlindungan, karena polisi tidak dapat menempatkan anak-anak tersebut di sel tahanan bersama ibunya.

“Anak-anak itu kami tampung di rumah aman agar mendapatkan perlindungan dan pendampingan,” jelasnya.

Dua Anak Dimanfaatkan untuk Mengelabui Bilqis

Secara terpisah, Konselor Hukum UPTD PPA Kota Makassar, Sitti Aisyah, mengungkapkan bahwa dua anak Sri Yuliana yang kini berada di rumah aman merupakan anak-anak yang terekam CCTV saat penculikan Bilqis di Taman Pakui Sayang, Makassar, pada Minggu (2/11/2025).

“Dua anak yang terlihat dalam rekaman CCTV itu adalah anak kandung pelaku,” kata Aisyah.

Menurut Aisyah, kedua anak tersebut dimanfaatkan oleh ibunya untuk mengelabui Bilqis agar mau ikut bermain sebelum akhirnya dibawa pergi.

“Dari keterangan sementara, anak-anak itu diminta ibunya untuk memanggil Bilqis agar mau bermain bersama mereka,” jelasnya.

Pihak DP3A dan UPTD PPA kini memberikan pendampingan kesehatan dan psikologis bagi kedua anak tersebut. Mereka juga berkoordinasi dengan pihak sekolah agar proses pemulihan pendidikan dan psikologis berjalan maksimal.

“Kami pastikan anak-anak ini mendapatkan pendampingan penuh, baik psikologis maupun pendidikan, karena mereka mengetahui sendiri bahwa ibunya menjual adik-adiknya,” ujar Aisyah menegaskan.(æ/red)