SELEKSI SEKDA – Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar S Hut MH, Ketua Tim Pansel Seleksi Terbuka (Selter) calon Sekda Kabupaten Malang.

MALANG,BeritaTKP.com – Tingkat persaingan para calon Sekda Kabupaten Malang, kian seru, menjelang tes puncak Seleksi Terbuka (Selter) yang akan berlangsung Sabtu (16/8/2025).

Situasi ini mulai dirasakan para calon, jika persaingan mereka bukan sekadar adu cerdas membikin narasi di depan lima tim penguji yang diketuai Asep Kusdinar SHut MH.

Namun, jauh lebih sengit tingkat persaingan itu, dirasakan sebagian calonnya, justru di luar ruangan Selter.

Bahkan, meski cuma Selter calon Sekda, namun baunya bak rasa Pilkada. Entah siapa yang bermain, ada calon yang merasa dikerjai dengan dikerdilkan karakternya.

Jika tak pintar-pintar membaca nasibnya atau plus minus dirinya, ya akhirnya cuma bisa menggerutu, dengan menyalahkan Selter yang dianggap tak transparan atau tak obyektif.

“Iya, mereka harus lolos dulu di tiga besar, supaya bisa diusulkan ke Mendagri.”

“Jadi, tes terakhir pada 6 Agustus nanti, juga sangat jadi penentu,” ungkap Kepala Bakorwil III Malang, Asep Kusdinar S Hut MH, yang jadi ketua tim Pansel calon Sekda, Senin (11/8/2025).

Nah, soal siapa dari tiga besar yang berpotensi terpilih jadi Sekda, menurut Asep, itu bukan lagi ada campur tangan tim Pansel.

Namun, itu tergantung ‘kerdipan mata’ Bupati Malang Muhammad Sanusi, saat nama tiga calon itu di meja Mendagri.

“Pak Bupati sebagai ‘pemakainya’, itu tergantung beliaunya meski selama Selter, Pak Bupati tak ikut cawe-cawe,” ungkap Asep, ketua alumni Sarjana Kehutanan IPB di Jatim ini.

Begitu juga, Nurman Ramdansyah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengatakan, Selter calon Sekda itu tergantung kemampuan si calon saat tes nanti.

Sebab, lanjut dia, Bupati Sanusi menyerahkan penuh pada tim Pansel untuk melakukan seleksi dengan hasil terbaik.

“Nggak ada cawe-cawe Pak Bupati, itu murni tergantung kemapuan si calon.”

“Makanya, kemampuan mereka akan terlihat dan teruji saat tes Selter itu,” ungkap Nurman, mantan Pj Sekda dua tahun sebelum diganti Nurcahyo, yang dilantik jadi Pj  Sekda pada 23 Mei 2025 lalu.

Hingga seleksi tinggal hitungan jari, Senin (11/8/2025) ini, peta pertarungannya kian bikin dag dig dug kelima calonnya itu.

Mereka dibikinkan ‘panggung kebohongan’, dengan isu Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).

Meski, isu seperti itu saat ini sudah tak ‘laku’ karena orang saat ini sudah pragmatis, namun mau tak mau, itu bisa membikin situasi Selter kali ini mirip Pilkada. Sebab, calon yang dianggap unggul cenderung dicarikan masalah.

“Iya, baunya seperti itu. Situasinya terasa sudah nggak asyik lagi.”

“Jangankan dengan calonnya, temannya calon saja ikut terkena getahnya (ikut dibenci),” tutur pejabat Eselon II, yang enggan disebutkan namanya kepada Awak Media, Selasa (12/8/2025).

Bukan cuma dibikinkan isu SARA. Jauh sebelumnya, saat tes pertama atau uji kompetensi di lantai lima kantor BKD Pemprov Jatim, Selasa (5/8/2025) lalu, juga dikabarkan, ada calon yang tiba-tiba dapat ‘salam’ dari Aparat Penegak Hukum (APH).

Targetnya, bukan masalahnya, namun seperti cuma membikin agar si calon yang tak disuka itu konsentrasinya buyar saat tes pertama yang seharian penuh itu.

Oh, gitu ya. Tapi, ya masak sampai seperti itu,” ujar Asep Kusdinar, Ketua Tim Pansel Seleksi Terbuka (Selter) calon Sekda Kabupaten Malang.

Menanggapi hal itu, Ir H Kholiq MAP, wakil ketua dewan dari PKB, mengatakan, silakan berkompetisi, namun yang amanah.

Sebab, Bupati Sanusi ingin punya Sekda, yang baik sehingga diuji lewat Selter yang para pengujinya7 cukup ahli semua.

Ada Asep Kusdinar, yang ahli birokrasi, pertanian, kehutanan. Dua lagi adalah Rektor yang ahli di bidangnya masing-masing. Yakni, Dr Prihat Assih SE MSi Ak CSRS, Rektor Unmer, dan Prof Dr Haryono MPd, Rektor Universitas Negeri Malang (UM).

“Ngapain mengerjai calon lain, mending para calon itu menyiapkan materi dengan baik, agar bisa membikin tim pansel terpana karena narasi yang baik.”

Paling tidak, jika story telling-nya bagus, kan nilainya bisa baik meski materinya biasa-biasa saja,” tegas Gus Kholiq, yang saat ini selalu ikut kegiatan Subuh Keliling (Suling) bersama Bupati Sanusi karena memang disiapkan partainya untuk berlaga di Pilkada 2029 nanti.

Sementara, Nurman Ramdansyah, Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) sepertinya enggan menanggapi isu recehan seperti itu.

Ia justru meyakinkan para calon agar berkompetisi dengan baik karena Selter ini cukup transparan dan obyektif.

“Mungkin, durasinya nggak jauh beda dengan tes sebelumnya.”

Jika, tes paparan dan tanya jawab nanti, satu calon misalnya 1,5 jam, kan lumayan lama.”

“Tapi, itu tergantung para tim Panselnya,” ungkap Nurman, mantan Pj Sekda dua tahun sebelum diganti Nurcahyo per 23 Mei 2025 lalu.(Imam B)